I adore him. Namanya susah euy. Abimanyu bla bla bla.
Why do I adore him, so much? Too many reasons, too many words, to write why i adore him.
"Kok kowe saiki kuru sih, Nyu? Biyen kan lemu kyok aku."
"72 kg. Terus 62 kg. Terus sekarang 56 kg. Coba ga usah makan daging sebulan kamu, Fel.. Kurusan!"
I trust him till now.
Abimanyu, dkk dari Jogja sampai guest house Pekalongan jam 01.00 A.M. Perjalanan mereka cukup jauh juga, kira-kira 6 jam. Saya datang dari Jakarta sudah sampai guest house satu setengah hari sebelumnya. Saya sudah ngantuk sekali malam itu, dan tertidur-tidur menunggu mereka. Paginya kami harus ke akad nikah Ukie & Rizal pukul 06.30 A.M.!
What a life! Akad nikah came so early there!
|
Gerombolan akad. Dion dan Agung belom mandi. Akadnya Ukie & Rizal, mereka dengerin akadnya dari dalam mobil karena masih kumel. :))))) |
Abimanyu dkk datang, saya melek ke pintu pagar, ngasih spot saya, mereka masuk, dan saya ingin tidur lagi.
01.15 A.M.
Ketika sudah membagi tempat tidur masing-masing. Dan tugasku selesai, dan saya ingin tidur lagi!
"Fel, piye toh? Udah lama ga ketemu, malah kamu tinggal tidur!" protesnya.
That was so sweet... =.}
Dan saya pun seketika setengah melek mendengarkannya ngoceh.
"Aku jarang ketemu cewek. Tiap hari, kantor-rumah, ga ketemu cewek sama sekali!" katanya yang lagi LDR-an sama ceweknya di ibukota.
Dan kemudian kami tidur pukul 02.00 A.M. setelah Abimanyu dan Dion selesai ngoceh kanan-kiri.
Ukie & Rizal yang berbahagia akhirnya sah! Sah! Sah!
Kami bahagia, di acara pesta bahagia kawan kami, dan kami berbahagia atas hidup masing-masing. Bertemu kawan lama dan kawan baru yang membahagiakan. Esok pasti kami akan berjumpa lagi.
Kala saya jatuh cinta, pasti Abimanyu tau, karena saya cerita.
Kala saya patah hati lagi, pasti Abimanyu tau juga, karena saya cerita.
Abimanyu hampir selalu tau, mana lelaki yang baik buat saya, mana lelaki yang pantas saya tinggalkan.
Dan Abimanyu pula yang selalu, "Jangan ngomong lagi sama dia! Hapus semua, delete, blokir!"
Dan saya pada akhirnya mengikuti saran Abimanyu.
"Gimana? Lega kan?" tanya Abimanyu.
"Iya. Lega," jawabku.
Suatu ketika, saya hanya akan memutuskan mengawini lelaki yang saya cintai, jikalau kawan-kawan sahabat-sahabat saya, dan pasti keluarga saya (kayaknya lampu hijau dari pihak keluarga lebih gampang daripada lampu hijau dari kawan saya), memberi lampu hijau pada hubungan kami. I trust them. I also trust myself. But when i fall in love, my eyes become blind. So, i let my friends help me scan everything. My friends is my scanner!