Minggu, 09 Januari 2011

Behati-hati lah! Di perempatan bangjo.



09 Januari 2011
Wejangan Awal Tahun
untuk selalu berhati-hati di perempatan bangjo

Pak... Jangan tilang aku Pak... Plis...

Peristiwa Minggu pagi. Minggu yang tenang dengan cuaca berada di area abu-abu antara mendung sekali dan terang sekali, adalah waktu tertepat untuk berolahraga ria tanpa pulang kepanasan. 09.23 AM Perempatan bangjo Jalan Kaliurang antara Kehutanan, Selokan, dan arah kampus teknik UGM adalah saksi bisu pelanggaran sedikit sekali oleh Fauzi Affan serta patnernya Failasufa Karima. Pelanggaran yang seharusnya dan selayaknya dapat sangat dimaklumi. Pelanggaran yang sangat ringan. Dikarenakan pengendara Fauzi dan boncengannya, Failasufa, dengan santai berlenggang di depan pos polisi perempatan itu tanpa keduanya menggunakan helm di musim liburan week end Sunmor-an. Sungguh pemikiran yang sangat nekat dan polos bahwa polisi situ bersifat baik hati dan pangerten. Pendapat mereka benar-benar salah kaprah. Tentu lah dikejarnya motor plat BK tersebut. Padahal si pengendara masih sangat yakin bahwa ia tidak akan dikejar.

JDARRR!!!
“Bawa STNK?”
“Engga Pak.”
“Ikut saya ke pos belakang”
―batinku: Doeng! Ga bawa STNK?―

Tidak selesai disitu, pengendara Fauzi main bantah-bantahan bahwa dia hanya ingin mengantarkan boncengannya sedikit saja beberapa meter ke arah selatan pos polisi itu. Sungguh nasib. Hari naas tersebut bukan hari peruntungan bagi dua orang lugu tersebut.

Apapun alasannya, si polisi tetap tidak terima! Melanggar tetap melanggar! –Good Job Pol!- Walaupun hanya sekedar beberapa meter dari pos polisi tersebut. Sekedar mengantar teman yang mungkin kakinya senut senut lunglai. Sekedar dan sekedar! Tanpa toleransi hari libur Minggu pagi Sunmor-an. Mereka tanpa ampunan. Membabat habis alasan kami yang tidak bisa diterima.

Denda Rp 160000,00 atas empat pelanggaran. Satu pelanggaran dihargai Rp 40000,00. Tercatat di atas kertas: Dua helm, tanpa STNK, tanpa SIM. Oh Tuhan… Kenapa dengan teman satuku ini, berkendara tanpa membawa STNK dan SIM. Cerdas!

Tentulah otak ini sungkan untuk menerima mentah-mentah todongan begitu saja tanpa ampun. Berlakulah tawar-menawar antara Fauzi, Failasufa, dan dua polisi itu. Tawar-menawar yang buruk. Dari awal sudah buruk―tak ada tahap merayu ala sinetron, semisal “Bapak ga punya anak seumuran kami Pak? Kasihanilah kami Pak… Bapak ga kasihan sama anak bapak kalau gitu? Ga punya anak semerana kami kah? Kami tak ada duid sepeser pun Pak. Motor saja kami pinjam dari tetangga sebelah dengan mengemis-ngemis. Pliss Pak Plis….”. dan Failasufa pun sempat bertanya-tanya atas dasar Undang-Undang nomer berapa kami melanggar. Undang-Undang Nomer 22 Tahun 2009― Apalagi penutupnya, hasilnya hanya gagal! Ah tak apalah, yang penting sudah usaha. Yak an?

Kami, ya Alhamdulillah, masih dapat korting Rp 60000,00. Semuanya jadi cukup Rp 100000,00. Alhamdulillah.
Akhirnya denda pun dibagi dua, 50:50. Karena si Fauzi tidak terima Failasufa:Fauzi = 80:20―Baik hati sekali ya Fauzi? Tidak mau menerima angka 20-nya…― Jikalau dianalisis lebih lanjut, kesalahan Fauzi ada tiga, sedangkan Failasufa hanya satu yaitu tak mengenakan helm. Namun karena Failasufa baik hati, dia akhirnya bersedia 50:50, bukan 75:25. Sebenarnya, dalam lubuk hati Failasufa, ia merasa bersalah karena terpaksa mengantarnya pulang ke Maskam mengambil sepeda ontel pinjamannya, Fauzi juga kena dampratnya. Makanya, Failasufa mau mengambil satu kesalahan Fauzi. Dan merasa Fauzi juga bertanggung jawab atas keteledorannya. Wajar kan? Karena dia sopirnya dan trabas saja lewat depan pos polisi. 
“Ji, ada pos polisi tu…”
“Gapapa kayanya Fel. Minggu kok… Sunmor juga”
Werrrrr… lewat nylonong aja, terkesan ngece si bapak polisi.


KEJADIAN AWAL:
Fauzi, Teguh, dan dua teman kosannya ke Sunmor by Motor dan diparkir ke Pertanian
Failasufa ke Sunmor by Sepeda ontel parker di Maskam.
Sehabis olahraga, mereka jajan dulu di Sunmor.
Di “Lontong Sayur Sumatra” dekat peternakan, jarak tempuh yang cukup jauh jika dilihat dari titik awal mereka berjalan kaki. Jalan kaki, jalan-jalan melihat-lihat hiruk pikuk Sunmor yang menghasilkan kaki pegal-pegal tak sampai keseleo.
Setelah makan, acara selesai.
Ambil motor Fauzi dan kawannya yang di parker di Pertanian.
Sedangkan sepeda Failasufa di Maskam. Jarak yang cukup jauh dari Pertanian.
Oleh karena itu, karena sudah cukup ndredeg berjalan, maka Failasufa meminta bantuan pada yang punya motor, untuk mengantarnya mengambil sepeda di Maskam.
Rute: GSP-Sunmor Maskam-Fak. Peternakan.-Fak. Pertanian-Maskam.
Alhasil… ya seperti itu.
DITILANG!


HIKMAH:
1.      Bersedekahlah! Bersedekahlah sebelum duid kalian diambil polisi tukang tilang!
2.      Belajarlah mengenai etika dan trik bernegosiasi, terutama untuk Fauzi dan Teguh, juga Failasufa,
3.      Jangan terlalu khusnudzon dengan para polisi lalu lintas bahwa mereka ikhlas kita lewat saja di depan matanya dengan sedikit pelanggaran saja,
4.      Jangan terlalu khusnudzon dengan para polisi lalu lintas bahwa mereka punya toleransi di hari liburan, rame-rame minggu pagi olahraga pada para kendaraan bermotor pelanggar rambu lalu lintas walau hanya sedikit saja,
5.      Awal tahun adalah peringatan untuk kita semua agar kita mengisi tahun ini dengan menaati lalu lintas selalu dan berhati-hati membawa kelengkapan kendaraan bermotor, dimana saja kita berkendera,
6.      Harus tegas dan berani pada polisi, lebih cerdik dari polisi dalam urusan tipu muslihat,
7.      Tantang polisi ke Pengadilan, biar duidnya benar-benar masuk di pemerintah.
8.      Karena sudah membayar denda, maka berbahagialah dapat meminjam perlengkapan polisi seperti topi atau pentung, lalu foto-foto sampai puas dengannya sebagai ganti rugi telah membayar denda yang sebegitu banyaknya.








Minggu, 02 Januari 2011

Enjoy Your Night! Taman Budaya Yogyakarta 181210

Enjoy Your Night 18 December 07.00 PM-12.00 PM
Taman Budaya Yogyakarta
Selametan SMA N 9 Yogyakarta ke-58
Mengundang Endah N Rhesa di penghujung acara, dan FRAU!
Yeah, I do love them! The music can hypnotize me!



Mendapatkan tiket VIP seharga IDR 35000, 
bersama Junda, kami serang TBY dengan gegap gempita kobaran semangat membara. 
Dan disana saya bertemu dengan kawan baru sekaligus kawan sangat lama saya, Wikan, Dia rela menikmati sendirinya yang ternyata ia juga seorang fanatik Endah N Rhesa. Selamat!
Oh catatan, saya bukan saja fanatik Endah N Rhesa, tetapi sangat FRAU!
-FRAU yang saya kenal pertama kali dari iklan cuap cuap si Junda. Dan beberapa kali setelah mendengarnya, saya amat jatuh cinta pada musiknya, hingga berminggu-minggu saya putar tiap hari hanya antara Endah N Rhesa dan FRAU- 



Saya menyenangi dua jenis musik mereka. Walaupun berbeda aliran musik, saya menyenanginya.
Musik Endah N Rhesa berasa riang, sedangkan gebrakan lembut jemari-jemari FRAU di atas keyboard mampu membuat lautan penikmat musik indie terkesima. Bidadarinya music Indie. Hidup music indie! Sangat mandiri dengan idealisme tinggi.



 -----------------------------------------------
Dia! Bagaikan makhluk perempuan cantik, cerdas namun tetap membumi. Dia sederhana dan sangat klasik, kuat karakternya. FRAU! Logatnya pun tidak kalah medog dengan kami orang jawa medog. Wong dia saja orang Jogja. Pianis solo berdarah campuran Jogja- Jepang Hawaii.
Berasa tersihir! Keren. Sangat khas FRAU. Dia khas di permainan keyboard elektriknya dan suasana yang dibangunnya dalam bermusik. Gabungan warna suara FRAU dan permainan klasik keyboard elektriknya sangat berkesan ‘suram’ yang magic, kuat, dan bergejolak. Berasa menonton acara konser piano klasik.


FRAU membawakan semua lagu yang paling saya suka. I’m A sir! Familiar kan dengan judulnya? Ya karena nama blog saya I’m A Sir yang memang sengaja saya ambil dari judul lagu itu. Karena saya amat suka tentu!
Jadi, lagu-lagu yang dimainkan oleh FRAU dengan apik adalah

I’M A SIR,
MUSIM PENENUN HUJAN,
SEPASANG KEKASIH YANG BERCINTA DI LUAR  ANGKASA
CAT AND RAT
INTENSITY, INTIMATELY
SALAHKU, SAHABATKU

Leilani Hermiasih Bercerita
Akan berduet dengan keyboardis handal yang saya lupa namanya. Maaf

Lagu pertama yang dibawakan FRAU adalah I'm A Sir. Saya sontak berlari ke lesehan yang masih agak kosong. Demi melihat keanggunan Leilani berduet dengan Oskar.
Saat itu juga, semua penduduk kursi atrium TBY maju ke depan. Bersama, kami takjub!
Silakan lihat perbedaan moving penontonnya.
 
Band-band tamu awal, masih kosong dan TBY berasa seperti suasana perkuburan.
Uwoo... Mereka terkesima. Saya pun juga!

 -----------------------------------------------
Mereka, Endah N Rhesa. Sweet Couple yang baru berusia setahun, bermusik dengan gaya khas mereka. Bass dan Gitar sudah cukup. Hanya dengan dua alat musik petik, mereka mampu memainkannya dengan berbagai cara. Di gebrak dengan lima jari bersama-sama, atau sekalian dengan tangan menggenggam. Perpaduannya sungguh asik! Gebrakannya secara sadis membuat penonton makin terkesima. Gila mereka keren!
Bawaannya santai dan lucu. Rhesa yang terkesan pemalu, namun dengan cerdas mampu menaklukan Endah yang riang kesana kemari. Sejoli yang sedang dimabuk cinta. Dan semoga langgeng dan tetap kreatif.

Hihihi, ketawa...

Pas lagi ceramah bla bla bla cerita tentang salah satu lagunya

This is the song for Uncle Jim

Endah N Rhesa membawakan banyak lagu baru dari album kedua mereka, salah satunya adalah ‘Kou Kou the Fisherman’
Dan lagu-lagu dari album pertama seperti,

UNCLE JIM,
 I DON’T REMEMBER,
LIVING WITH PIRATES,
WHEN YOU LOVE SOMEONE (lagu yang paling disukai penonton, kecuali saya),
BABY IT’S YOU.
DREAMS INTERLUDE 


Dibawakan dengan apik. Tentu saja.
Saya pikir mereka tak akan memainkan lagu kesukaan saya, BLUE DAY dan CATCH THE WINDBLOWS. Ya, karena memang saat itu sepertinya Endah Rhesa tidak akan merusak suasana ceria di tribun TBY dengan dua lagu mendayu-mendayu tersebut. Apalagi hanya demi saya. Tidak level. Tapi kapan lah jika saya berkesempatan bertemu mereka lagi, saya akan request dan rela berduet dengan mereka menyanyikan BLUE DAY.



 -----------------------------------------------
Bintang tamu lain yang saya cukup suka adalah dua grup ini. Fourty Selo (dengernya si begitu, ga ngerti ketikannya bener apa salah. haha. Maaf. Jadi anggap saja benar) dan Rizky Summerbee & Honeythief.
Fourty Selo-Gondring Abis!
Rizky Summerbee & Honeythief
  
Fourty Selo dibawakan oleh empat SELO-is berambut gondrong dan tentu memainkan musik sangar underground. 
Sedangkan Rizky Summerbee & Honeythief, saya suka warna suara vokalisnya yang jadul. Sayangnya, kadang suara perkusinya menutupi suara si vokalis. Mereka sempat berduet dengan FRAU. 

Sabtu, 01 Januari 2011

I've Got It! "Look What We've Found" -endah N rhesa-

Gotcha!!!


Berdesakan berpeluh keringat dan bercampur bau khas berbagai macam manusia lelaki perempuan di Taman Budaya Yogyakarta, I’ve Got it! “Look What We’ve Found” Album Ke-2 Endah N Rhesa.
Hahahhahahahhahahaha.


Berpikir dengan amat teliti. Merogoh kantong, merapatkannya, dan berhitung! Putuskan dengan bijak! Bulat yang susah didapat! Membawa uang pas, dan sangat perhitungan adalah ciri seorang Failasufa. Melirik dan menggrepe-grepe teman sebelah yang memiliki kocek berlebih adalah kemampuannya dalam memainkan kata dan mimik muka. Kalian akan sering menemui dilema ini jikalau Anda sudah sering keluar bareng Failasufa. Maka berhati-hatilah kawan. Jaga keselamatan jiwa, mental, dan harta kalian.


CD-nya lucuuu....

Noh… Lucu ya albumnya?
Terbeli di Taman Budaya Yogyakarta, 18 Desember 2010, ketika acara selametan SMA N 9 Yogyakarta ke-58. Selamat ya… dan sangat berterima kasih telah menghadirkan bintang utama Endah N Rhesa!


Failasufa Karima An-Nizhamiya
Sampai saat itu 18-12-2010, masih berstatus mahasiswi semester 9 yang baru saja mengenal Endah N Rhesa pertengahan bulan Oktober 2010.
Sejak saat itu pula, ia mendengarkan Endah N Rhesa sebagai teman hidupnya dalam bilik 3 m x 4 m. Alunan lagu membahana mampu sedikit meredakan remuk redam hatinya kala itu.
Dan akhirnya dia jadi salah satu penggemarnya. Ahahhaa.
Web sudah diobok-oboknya, Blog pun selesai diacak-acak. Sejarah sweet couple Endah dan Rhesa pun sudah agak didalami. Dasar Failasufa!
Web-nya keren. Kenapa dikata keren?
Konsep desain dan konsep musiknya keren dan kreatif. Coba deh kunjungi sendiri web-nya endah N rhesa…
Yang bikin si Rhesa sendiri. Maklum, jebolan IT-nya Binus.


Endah N Rhesa sampai saat ini sudah mengeluarkan 2 album.
Yang pertama saya hampir hapal semua liriknya. Haha. Bagaimana tidak?
Didengarkan tiap hari, dan dalam sehari mendengarkan musik kasarannya ada 24jam-12jam=12 jam.
Album ke-1: Nowhere to go, saya mendapatkannya dari download di 4shared.com
Album ke-2: Look what we’ve found, mendapatkannya dengan susah payah mengeluarkan duid IDR 25000. Fuuh…. Tapi karena saya menghargai karya seni, maka saya beli lah itu Album.

Cover dan CD dalam paketan! 

Cover Album

Berbeda dari Album pertama yang lebih berwarna, ada sendu ada pula riang. Di album kedua, dia lebih mengekspresikan keceriaan. Terdengar seperti sejenis musik yang simple, pure, fresh,  dan merepih alam. Perpaduan musik-musik daerah yang diangkat dan diramu dengan sangat cerdas. Proporsi yang seimbang antara hati, soul, dan mind. Bercerita dalam hentakan nada dan kata.
Penasaran? Grab the album now! You’ll love it!


"Sometimes you hate me, sometimes you love me
But you realize, you realize that you can’t leave me behind
I can be your best friend, I can be your enemy. 
I can be anything, anything you want me to be"
-Midnight Sun-Look What We've Found-

Failasufa K.A.N.