Rabu, 04 April 2012

Kebanggaan Seorang Wanita Indonesia

Mbak Dian Sastrowardoyo
Apa yang harus dilakukan jikalau kehidupan kantor Anda mulai membosankan? Lurus, lurus, dan lurus saja. Tanpa belak-belok. Tanpa ada adrenalin yang mengalir adalah benar-benar datar. Tanpa kasus. Tanpa musuh. Tanpa selingkuh. Uh, sungguh membosankan!


Hai reader, hari ini writer sedang mengalami kebosanan dengan the bla bla bla gawean yang sebenarnya mudah.—Karena hal yang mudah adalah berbanding lurus dengan kemalasan. Dampak psikologis pekerjaan yang mudah memang seperti itu, kurang menantang. Dan akhirnya, malas. :D *pembelaan*—
Dan, tiba-tiba datanglah 1 New Message via email. Oh, dari Nadia Sarasati ternyata. Mengirim email tanpa laporan terlebih dahulu adalah hal yang kurang biasa untuk seorang Nadia Sarasati. Ia adalah sejenis makhluk pesampah sejati, apa-apa dilaporkan, "Fel, aku kirim email ya?". Salah satu pesampahku yang kadang sampah-sampah darinya adalah obat mujarab penghilang suntuk. Benar saja! Email darinya sangat menggoda iman untuk menyampah ke hal selanjutnya yang agak-agak bodoh.


Berikut adalah isi emailnya beliau.


Klik yang perlu diklik. Lalu berlanjut ke halaman berikutnya. Muncul lah pertanyaan-pertanyaan seputar biodata dan kaki tangannya—akun-akun sosmed maksud saya—untuk diisikan sebagai keharusan mengikuti kuis tersebut. Dan lalu, pertanyaan intinya. Oh yes! Dapat media menyampah baru dimana sifatnya adalah nothing to lose. Hahahaha

"Apa yang membuat Anda bangga menjadi wanita Indonesia?"

Tapi, haaaaakkkk... ... ... mikir.
Apa ya... Kok tiba-tiba blank!
.

.

.
 
...

As mbuh lah, jawab wae! Ketik! Nothing to lose kan?


Pada akhirnya gombalan-gombalan yang berhasil saya racik dengan otak sedikit ngaco, adalah sebagai berikut.
"Keharusan dan kenikmatan menjadi wanita Indonesia adalah pandai dan cerdas dalam memasak. Masakan istri adalah kunci sukses kelengkapan kebahagiaan rumah tangga. Masakan istri enak, suami senang dan makin cinta. Menjadi wanita Indonesia berarti mencintai budaya Indonesia termasuk makanannya. Makanan Indonesia beribu jenisnya sesuai dengan daerah masing-masing dengan teknik memasak dan bumbu berbeda-beda pula. Tentunya, semua itu lezat di mulut dan kenyang di perut. Masakan ala Indonesia adalah tantangan bagi para wanita Indonesia. Dari Mie Aceh sampai Papeda. Dan saya merasa tertantang untuk bisa menguasi ilmu masak-memasak ala Indoesia. Mengapa masakan Indosia itu terasa sangat nikmat dan lezat? Karena bumbu-bumbunya mantab! Semua itu berkat alam Indoesia yang kaya akan rempah-rempah. Saya bangga menjadi wanita Indonesia. Indonesia kaya akan alam dan budaya. :)"

Sebelum mengeklik "send", ucapkanlah basmillah dan shalawat nariyah, serta alfatikhah. *NIAAAATTT*


Saya pikir, itu semacam the mbelgedes words sebagai pelampiasan kebosanan tingkat akut.
Dan terima kasih buat Jeung Nadia. Akhirnya saya menulis lagi setelah beberapa bulan tidak menulis. *Pemanasan*


Oh ya reader, salah satu cara mengatasi kebosanan dalam kantor adalah, ya ini. >>> Do what you love! —Kalau saya sih, nyampah. Nyampah yang berguna. :D. Kalau rejeki, ya bisa diajak kulineran gratis rame-rame bersama 9 pemenang lainnya. Kalau engga, ya kan nothing to lose kan? Ya kan, ya kan?—




NB:
Bagi yang sedang mencari-cari kuis, silakeun dicoba. Semoga berhasil :D Rejeki ga lari ke mana kok. Kalo ga rejeki, ya lari kemana-mana.


Have A Nice Long Long Weekend.
Salam,

4 komentar:

  1. Sebenernya sih, itu lebih ke aku lupa ngomong sama kamu soal email.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya sblm km kirim email, km sms aku, minta ijin kirim email. Aneh. Kirim email wae ijin.

      Hapus
  2. ono seng salah ketik

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha. komenmu penting banget yo? endi salah ketike? mungkin memang tak sengaja

      Hapus