"Tumben kowe anteng, Fel..."
"Aku mati."
"......."
"Aku moksa."
"..............."
"Layat yo......."
"Moksa ra ono bekase."
"........................ Serius ik."
"Kowe duwe utang karo aku."
"Mosok?"
"Ora. Yowes mati kono."
"Yo... Tak tuku mawar sik."
"Tumben tuku kembang."
"Nggo malaikat."
"Aku mati."
"......."
"Aku moksa."
"..............."
"Layat yo......."
"Moksa ra ono bekase."
"........................ Serius ik."
"Kowe duwe utang karo aku."
"Mosok?"
"Ora. Yowes mati kono."
"Yo... Tak tuku mawar sik."
"Tumben tuku kembang."
"Nggo malaikat."
"Tumben kowe anteng, Fel..." adalah sapaan dari Alfu Laila kepada saya ketika saya tidak banyak bicara. Sisanya, adalah percakapan imajiner di kepala saya sendiri. Terima kasih untuk Alfu yang menyapa saya sehingga saya bisa memunculkan percakapan imajiner dimulai dengan sapaan Alfu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar