Poster Jualan Indomie di Kosan
Bosan. Satu kata yang tepat ketika menjadi angkatan lansia di kampus. Bosan urusan kuliah, bercabang dengan otak ‘penghematan’.
Berakhir pada kebutuhan memutar alur sirkulasi duid anak kost. Tercuci otak saya―didampingi dengan kedatangan para sahabat Primerz lantai 2 yang bertanya pada saya akan keberadaan indomie tersebut, dan “cling cling” >>> muncul ‘si rejeki akan datang’.
Usaha burjo kosan bagaikan ‘kilauan sinar matahari pagi; bening, dan segar’. Peluang emas, dengan hanya bermodalkan waktu dan tenaga serta sabun cuci. Karena sudah mendapat supply gratisan gas, kompor, dan pinjaman panci.
Yes! Berdiri, mandiri. Burjo Lantai 2 Asrama Putri Primasari. Dan berhasil diincar pelanggan, anak kost dan tamunya―kadang, . Usaha selancar jalan tol―selain Jalan Tol Jakarta, dengan sedikit terganggunya kenikmatan saya menonton acara drama korea ketika itu. Atas nama keprofesionalan serta nama baik, acara tersebut tak terelakkan lagi, tertinggal 80% tayangan. Menyesal, namun bangga! Hahahhaa. Bravo!
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar