Rabu, 05 Maret 2014

Shut Down Your Chat Application?

Dih. Mati listrik pas mau nyetak brosur di tempat ngeprint. Keki. Mati gaya. Ga bawa buku. Dan ga ada yang diajak ngobrol kecuali karyawan tempat ngeprint yang tunggang langgang keluar mencuri waktu buat istirahatguwek juga mencuri waktu kok, buat ngeblog ;p. Kan mati lampu. Haha. Mau ngetwitt? Ogah ah, kebanyakan ngetwitt, ga meninggalkan jejak... (Saya maunya sebelum mati, meninggalkan jejak yang ga cuma sampah—jadi... twiit saya selama ini cuma sampah aja? Oh. Gitu ya? Jadi gitu? Oke.) ...Twitt makin tua makin ketelen juga sama waktu. Timeline yang terus berjalan. Twitt lama kelindes oleh twitt baru. Mending ngeblog. Awet jejaknya lebih lama.


Bahas apa ya? Ini aja deh. Hape.




Kami, saya-Ajeng dan saya-Diaz, dari kemaren sudah membahas masalah hape. Hape ini kalau tidak digunakan secara benar akan sangat mengganggu proses produktivitas anda-anda sekalian. Lah? Kenapa bisa? Ya bisa dong. Ya pokoknya bisa.



Iya. Kebanyakan aplikasi chat. Pada akhirnya, wasap ID Failasufa Annizhamiya saya anggurin aja. Kalo ada yang butuh, line atau sms aja ya—kalau disms itu berasa lebih spesiel daripada kalau diwasap, karena sms itu butuh effort yang lebih yaitu pulsa! Kalau lebih butuh, ya—you know what i mean...
"words are for stranger. eye contacts are for lover" ~Aan Mansyur @hurufkecil
Line dan sms berasa lebih damai ketimbang wasap yang saking entengnya dan kebanyakan pengguna. Dan mlbudag, rame bener! Banyak grup juga. Huwoh! Banyak orang bersautan di sana-sini. Jadi kayak pasar. Mending pasar, dengerin orang pada ngobrol semacam dengerin radio hanya untuk pengganjal kuping biar ga sepi-sepi amat yang ujung-ujungnya kalau ga ngantuk ya pikiranmu kosong trus dimasuki setan... Hiiii~ Lah, ini orang-orang pada ngajak ngobrol di saat yang bersamaan. Coba bayangkan ketika kamu sedang duduk santai lalu tiba-tiba dateng bersamaan lima orang aja deh dan ngajak kamu ngomong pada saat yang sama juga. Bingung kan? Otak saya kecil je—kasihan otak, selalu saya kambing hitamkan, terbatas tampungannya. Dan pada akhirnya saya saring aja deh. Saya batasi. Biar kepala ga berasa penuh, bingung, hilang arah. Dan mending hape buat produktivitas deh. Iya, kadang ngegame termasuk berproduktivitas juga kok. Hihihihih. Asal ga sampai dua jam sehari aja. Yah maksimal 30 menit ngegame lah.. Teteup.


Pada akhirnya saya dan Diaz (Ajeng belom kayaknya) mulai puasa dari aplikasi chat dengan lebih memanfaatkan waktu untuk hal yang lebih produktif daripada chat yang kalau chat tersebut tidak mengarah ke juntrungan yang jelas. Saya dan Diaz orangnya mirip sih. Hampir selalu membalas chat, padahal ya ga harus dibalas juga kan. Itu yang membuat kami pusing. Kebaikan kami (hedeuh, kebaikan?), sounds like Sherlock, dalam hal selalu membalas chat orang walau tidak begitu penting membuat kami kewalahan sendiri. Oh well, jadi orang terlalu baik memusingkan juga ya. Pada akhirnya, mending don't care aja deh, asal ga don't care too much. Ya, kalau butuh sms aja ya... Hahahah. Kembali ke konvensional. I love the conventional way, yeay! Sms atau telepon atau surat? Yihaaaa! Bosen sama komunikasi yang serba cepat. Yuk, surat-menyurat... Beberapa minggu yang lalu, saya dapet dong kartu post dari Yola.. Oh, saya kira memang saya wanita berselera tua. Old soul.


Hihihi. Ini Kartu Post-nya...

Salam. Ini ngeblog dilanjutkan dalam perjalanan pulang ke kantor. Oya, saya juga benci orang yang megang hape terus ketika bersama kawan-kawannya. Mbok, guwek (dan kalian-kalian) dianggurin... Berasa hape lebih menarik ketimbang orang yang lebih nyata. Eluk akan menyesal kehilangan tiap momen sama guwek (dan kalian-kalian juga pastinya)! Ya pegang HP buat GPS gapapa sih.
APE LU?

3 komentar:

  1. Trying fuckin hard not to touch it when I was with other people xD unless for selca xD unless there's important chat, unless an fascinating notif suddenly pop up, unless I urge to beat Pokopang score, unless.........................................

    Kasian ya.. apalagi sejak ada fitur "read".. makin susah buat ngga bales hehehh xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Last seen lebih susah lagi =_= orang yang nungguin balesan bakal mikir: "message orang lain dibaca dan dibales, tapi message-ku ngga.." haha

      Hapus