Minggu, 02 Oktober 2011

Obat Galau



Sepertinya akhir-akhir ini galau sudah menjadi populer di kalangan muda-mudi Indonesia, bahkan artis pun terang-terangan menyanyikan kegalauannya─Sebenarnya sudah dari dulu, cuma akhir-akhir ini menjadi semakin norak. Sebut saja lagu 'mau dibawa kemana'-nya Armada, "Mau dibawa kemana hubungan kita. Jika kau terus menunda-nunda dan tak pernah nyatakan cinta", sekarang dipopulerkan juga oleh Marchell. Kalau yang nyanyiin lagu itu Machell, saya suka! Subjektif banget ya?─ 
Dalam kalangan masyarakat awam, pada jaman bahola galau tidak begitu digembar-gemborkan dan dijadikan konsumsi publik, sekarang orang bergalau-galau ria sudah biasa, bisa terlihat jelas semua di jejaring sosial yang faktanya milik publik─Eh, kok ga malu ya ngumbar galaunya di publik? Kaya ga ada tempat lain aja. Galau bersifat negatif, iya kan? Jadi kesimpulannya, kegiatan mengumbar kegalauan adalah sama saja dengan mengumbar kenegatifannya, benar?─ 
Catatan: yang boleh mengumbar galau itu, ya artis! Buat cari duit. Tapi, jaga kualitas, jangan makin lama makin norak. Contoh tu -> lagu-lagu cinta jadulnya Chrisye, Kahitna, Iwan Fals, dll. Kalau orang awam? BIG NO! Kecuali galaunya memberi manfaat─Ada ya? Ada dong. Nanti dibahas di paragraf selanjutnya─. Sedari tadi membahas tentang galau yang belum jelas terdefinisi arti galau sendiri itu apa. Yang saya temukan mengenai arti kata galau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran). Jelas kan? Memang galau, ah buat kacau!


Eh eh, tapi ga selamanya lho galau itu negatif. Setidak-tidaknya, orang galau itu berpikir walaupun berpikirnya lebai. Pikiran kusut karena ember menerima kiriman cucian yang overload. Jadi capek kan? Mualese poool buat nyuci. Bikin jereng mata! Sama seperti otak yang terbatas memori dan kemampuannya, terlampau dipaksa oleh pemiliknya untuk memikirkan banyak hal dalam waktu bersamaan dan tanpa diatur secara sistematis, mengeruhkan bukan?─Sebenarnya, ga gitu-gitu amat si, ga overload juga, hanya berasal dari perasaan kita sendiri saja yang overload, kan sesuatu itu datang berdasarkan kemampuan kita. Kalau diberi sesuatu yang bikin mumet, pastilah kita mampu melaluinya. Sudah ketentuan dari sononya. Cuma ya, perlu bertahan dan berusaha untuk dapat melalui si sesuatu itu. Dong?─


Jika ditelusuri lebih lanjut, orang yang sangat galau mempunyai potensi besar untuk menang─karena orang galau itu berpikir, maka dia berenergi─, ia mampu menghasilkan energi yang begitu besar. Energi itu bisa bercabang menjadi dua efek, satu negatif dan satu positif. Tergantung menejemen pribadinya. Jika ia mampu membelokkan energinya ke sisi positif, ia termasuk orang yang bersyukur, beriman, dan bertakwa. Sedangkan jika ia gagal, ia akan mendekap di kubangan kenistaan yang begitu dalam, yaitu menjadi super duper galau stadium empat -> stress dan bisa dianjurkan untuk terapi ke psikolog. Apabila kurang bisa tertangani, saya anjurkan untuk mengunjungi psikiater─orang yang ke psikolog atau psikiater belum tentu gila lho. Ingat itu!─ Mari kita bahas lebih lanjut mengenai cara membelokkan energi galau ke sisi positif.


Jadi, energi positif itu diperoleh melalui teori 'memanfaat kesempatan dalam kesempitan'. Bagaimana bisa? Bisa dong. Kesempitannya adalah ketika galau, kesempatannya adalah energi yang dikeluarkan oleh galau tersebut sangatlah besar. Jadi, ya manfaatkan lah! Begini contohnya, beberapa tulisan saya di blog ini dihasilkan karena efek positif galau. Blog I'm A Sir tercipta dikarenakan energi galau yang begitu besar. Saya galau dan galau itu saya tulis untuk menumpahkan perasaan agar berkurang sedikit beban kita. Untuk awalnya, seengga-engganya dapat digunakan berlatih menulis. Berguna kan? Untuk lebih advance-nya, tulislah sesuatu dari galaumu itu untuk menjadi sesuatu yang berguna dan bisa dikonsumsi orang lain. 
Untuk lain hal, galau mampu membuatmu nekat memutuskan pilihan eksrim daripada ketika kamu tidak galau─atau sebut saja dalam keadaan normal─. Dalam keadaan normal, kamu belum tentu akan memutuskan hal tersebut. Keputusan yang diambil ketika menggalau itu, pada akhirnya menjadi keharusan yang wajib dijalani. Dan jadilah! Kamu menjalaninya. Belajar. Keraslah pada dunia, maka dunia akan lunak padamu. Apapun hasilnya, nikmatilah prosesnya. Karena semua itu untuk ada hikmahnya sebagai pembelajaran dan pengembangan diri.


Oh ya satu lagi, galau pada akhirnya membuat kita merenung, berpikir, dan introspeksi diri. Membaca kitab suci dengan lantun─kalau saya: Al-Qur'an dan terjemahan, atau kadang buku 'Rindu Tanpa Akhir'─dan mendekatkan diri pada-Nya mampu meredamkan rasa galau dan membantu menolong kita ke jalan pencerahan. Kalau sedang sakit tenggorokan atau malas membaca, bisa juga menyetel playlist lagu-lagu solawatan, lagu Opick, Haddad Alwi, Raihan, Snada, Debu, Maher Zein, murotal Al-Qur'an, atau pun lain-lainnya. 
Tidak percaya? Coba saja! Dari semua obat apapun, yang paling mujarab, berguna, dan bermanfaat dalam menyembuhkan segala macam penyakit adalah kitab suci. Suaaangggaat Recommended! 


Surat favorit yang paling sering saya baca ketika sedang nggalau, adalah QS. Ar-Rahman
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" 
Untuk selalu mengingatkan kita akan untuk selalu bersyukur. Kalau kata teman saya, galau itu penting untuk merindukan-Nya teramat sangat. Jadi seperti konsep tarik-ulur. Galau itu berkah. Kalau ga galau, kamu ga akan pernah merasakan nikmatnya rindu. Jadi, sebenarnya galau itu penting! Galau saya, rutin. Sebulan sekali. Terjadwal kan? Yaiyalah! Wanita.




"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
Qs. Ali Imron: 139 -> untuk mengingatkan kembali padaNya.

Obat galau: 
"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu, aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)"
HR. Hakim





SELAMAT HARI CERAH... SEMOGA HARIMU SENANTIASA CERAH. :)
Nih makan ni keripik! Semoga cepat sembuh ya...

Keripik GALAU atau Keripik GALALI?

3 komentar:

  1. komenku mung 1... kui gambare entuk seko endi???

    BalasHapus
  2. internet kabeh. hahaha. gelem nyicip krupuk 'GALAU'?

    BalasHapus
  3. bingung milih pakaian itu juga galau lho, bingung makan apa itu juga galau,bingung milih pekerjaan juga galau,hahaha..
    galau adalah brainstorming, dalam membuat keputusan. galau tidak melulu cinta. "cinta melulu" kayak judul lagu. Dan bahkan lagu cinta sendiri itu juga bukan galau tergantung interpretasi orang yang menangkapnya.
    Galau itu art...orang-orang seni sangat perlu galau untuk membuat masterpiece karyanya..
    Galau itu bisa positif dan negatif. #relativity
    *opoaeakuiki
    (*kyke enak kripik galau,kriukk...)

    BalasHapus