Minggu, 28 Agustus 2011

Cercaan dan Pujian #Nyamuk


  1. Nyamuk itu bego, tolol, atau gimana si? Udah ngerti komplotannya banyak yang mati kena semprot, gebug, pites kalau dekat-dekat manusia. Masih aja mereka nekat. Mungkin semua itu demi keberanakan. Semangat reproduksi mereka begitu tinggi... SubhanAllah #Cercaan dan pujian
  2. Nyamuk itu tak lelah beranak pinak, ternyata demi manusia juga. Membantu rantai rejeki antara produsen (para perusahaan obat anti nyamuk+karyawan), dan  distributor (pedagang kelontong+mini market) #Pujian
  3. Nyamuk itu kalau dalam kedudukan manusia, mirip dengan profesi maling, pencuri, pencopet, perampok. #Cercaan



Semua yang ada di kehidupan adalah berdasarkan teori keseimbangan. Tentang nyamuk pun, teori keseimbangan berlaku. Ada cercaan, ada pula pujian. Cercaan untuk koreksi diri, pujian adalah doa.
Rasulullah SAW mengajarkan memuji manusia, ketika diberi kebaikan dengan ucapan jazakallah khair (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan). Pujian ini semata-mata dimaksudkan untuk mendoakan. Pujian mengingatkan selalu kepada Allah. Pujian berasal dari Allah. Pujian datang karena Allah. Allah lah yang menciptakan semua ciptaannya lengkap dengan plus dan minusnya. Pujian menyebabkan rasa syukur kita padaNya. Nilai plus berakibat mendapatkan pujian sebagai doa, ucapan rasa syukur dan terima kasih sedangkan nilai minus untuk mendapatkan cercaan dimana ia penting untuk koreksi diri.
*Nah kan, keseimbangan lagi. Memang bener kok, dimana-mana itu, teori keseimbangan selalu berlaku. -> Teori Demotivasi Vs Motivasi



Kasus nyamuk (1) #Cercaan pujian.
Cercaan=Diharapkan nyamuk senantiasa meningkatkan keberanian penyerangan pada manusia-tempat ia mencari makan untuk kepentingan reproduksi- dan juga meningkatkan kewaspadaan pada serangan kebencian manusia padanya.
Pujian=Pujian untuk nyamuk karena keberadaannya dan semangat tingginya untuk selalu bereproduksi adalah untuk kepentingan manusia juga. Yang mengakibatkan pujian pada Sang Pencipta nyamuk dan manusia, Allah SWT, dan rasa syukur kita pada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Kasus nyamuk (2) #Pujian.
Pujian yang mengarahkan kita pada doa dan rasa syukur kita pada Allah Sang Pencipda Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Kasus nyamuk (3) #Cercaan.
Cercaan yang mengarah pada koreksi diri untuk (a) nyamuk, (b) yang diserang dan dicuri darahnya oleh nyamuk yaitu manusia, dan (c) yang dijadikan analogi yaitu maling/pencuri/perampok.

  • Untuk nyamuk: Kalau ga mau disamakan sama pencuri, pencopet, maling, atau bahkan perampok, tau diri dong kalau nggigit manusia, ga usah keterlaluan deh... *Curhat penulis, manusia yang terintimidasi oleh serangan nyamuk yang keterlaluan!
  • Untuk manusia: Kalau ga mau dicuri/dirampok/dimaling oleh nyamuk, makannya pakai obat nyamuk dong... Jaga diri dan hati-hati. Pakai salep anti nyamuk yang sehat kek... Atau pake pakaian panjang-panjang... Selimut juga sip!
  • Untuk yang dijadikan analogi: makannya jangan nyuri, mau disamain sama nyamuk? Elu itu kedudukannya lebih tinggi dari nyamuk kali... Makannya jangan ngemaling, nyuri, nyopet, atau bahkan ngerampok. Tega lu sama sodara sendiri-sodara senabi Adam gitu-berlaku kriminil... 




***
"Manusia perlu hidup seimbang demi keseimbangan batin dan jiwanya. Jika ia tak seimbang, dia akan terjerumus ke jurang kenistaan, kegalauan, dan ketikdakjelasan." 
by Failasufa Karima An-Nizhamiya.


"Variabel penyeimbang. Berbanding terbalik. Keseimbangan selalu ada elemen Positif dan Negatif. Baik dan Buruk. Malaikat dan Setan. Miskin dan Kaya. Dan seterusnya. Ingat, Allah aja menciptakan Surga dan Neraka. Seimbang kan? Jadi kita tiru dong konsep yang diciptakan Tuhan kita. Ya kan?"
by Failasufa Karima An-Nizhamiya
***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar