Kamis, 19 Mei 2016

S E D I H

F: "Eniwey, aku punya taneman kaktus, mati."
F: "Sedih."
P: "Iya, sedih ya kalo miara-miara terus mati,"
P: "Kucingnya Raditya Dika juga mati."
F: "Iya kasian patah hati pasti."
F: "Udah melihara terus mati."
F: "Aku kebanyakan air kalo nyirami kayaknya. Padahal daunnya kalo kena air busuk. Ini satu-satu daunnya busuk kena air. Sedih. Deh. Busuk. Trus mati."
F: "Kalo kucinge Raditya Dika mati kenapa?"
P: "Gak tau."
P: "Pulang-pulang dari New York. Mati."

Sedih.
Sekian dan terima kasih.

Kesedihanku semakin memburai. Perlahan-lahan kulihat dia membusuk terus menerus hingga menjadi humus.
Ia masih di dalam kamarku, yang kulihat terus setiap hari. Sedih.

Rabu, 18 Mei 2016

Mengayuh Perahu

Mukamu sendu, 
matamu sayu, 
lagumu mendayu-ndayu, 
ada apa wahai engkau kelabu? 
Mari mengayuh perahu bersamaku, *tok otok otok otok kemudian perahu siap dikemudikan*
Loh, perahuku bocor, waduh! 
Asu. Suasuasuasuasu. Asu.

Jumat, 13 Mei 2016

Cara Mendapat Makanan Gratis


Cara sering dapat makanan gratis di akhir bulan (walaupun ini belom akhir bulan) ala-ala Fela:

1. Bertemanlah dengan teman yang sering dan suka masak. Mereka pasti masak banyak karena jarang ada orang masak hanya untuk seorang saja. Nah sering-seringlah kamu ke dapur siapa tau ketemu mereka walaupun kamu ga tau namanya (duh, maap) pasti kamu nanti dapat seciprat dua ciprat bahkan banyak ciprat masakannya. Minim bisalah makan setengah porsi...

2. Bertemanlah dengan bakul-bakul makanan dan kenalilah dagangan mereka. Biasanya kalo malam atau mau tutup makanan/jajan mereka bakal dijual murah haha. Dan jadilah langganan mereka. Jikalau sudah akrab dan sering beli saat detik-detik terakhir mereka mau tutup, sesekali belilah makanan/jajanannya dalam jumlah banyak di jam normal/jam kantor lantas guyonilah mereka dengan berkata, "Ga ada bonuse ini Mas?" Lantas si penjual balik bertanya, "Mau yang mana?" "Bikang coklat saja," jawab saya.  Ambilan jajanan/makanan yang ketika sampai warungnya tutup jajanan/makanan tersebut jarang habis. Kata masnya yang jual, "Bikang itu jarang habis mbak, itu cuma sebagai pelengkap jualan saja supaya variasi jajanan saya banyak Mbak.."

Tambahan: Kalau sudah beli bikang banyak gitu dan ketambahan satu, kasihlah bikang tersebut kepada orang yang benar-benar lapar dan membutuhkan. Yak sip. Nah, dalam hal ini sayalah yang benar-benar butuh dan lapar.

Sekian dan terima kasih tips dari saya.

Happy not long weekend.

Jumat, 04 Desember 2015

Ningsih


She is my youngest dolan-dolan friend, 18 y.o. She said that she felt really old when she turned 18 y.o then I felt the pinch. "How could I go together with you guys, (the rongpuluhtahunan)?" she said that too. *plak.* Her name is Nikita, she came from Bantul. Because of that, we called her Ningsih. It seemed quite better than Nikita, our tongues always sliped when we said Nikita.

She always said "Astagfirullah" and "MasyaAllah" and "Subhanallah". Compared with my (impolite) words "asem ik" "nggapleki" etc, she is really polite girl.

When I visited Kasongan Bantul and I prayed Ashar in a mosque nearby after the adzan was echoed, I saw many people came into mosque and prayed ashar berjamaah. I was so amazed by them, because there was no habitual action like that in my current city, Jakarta.

Mbok-Mbok Jamu

Last Wednesday was an ordinary day. I woke up early morning. My mood was going wrong but no one realized it. I could do many activities as usual. I tidied up my room, i washed my dirty clothes, i hummed songs when i took a bath, then I went to work.

When i was walking alone to my office, i saw a stranger, a woman, mbok-mbok jamu, with my pointless sight but deeply. Actually, we didn't know each other. She looked at me back then she said, "Si Cantik" and smiled at me. I replied her and gave her my sweetest and sincerest smile. She could encourage me with her pure smile. In conclusion, we didn't need to know each others to give some good things to others.