tag:blogger.com,1999:blog-74592628782894701752024-02-20T00:08:16.201+07:00I'm A SirFailasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.comBlogger192125tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-2739234094027551272020-10-02T12:12:00.003+07:002020-10-03T00:57:13.733+07:00Perbedaan Merawat Anak Kucing VS Merawat Anak<p>I have a story for you. Perbedaan merawat anak kucing dan anak manusia.</p><p><br /></p><p>Eh bukan story, bukan. Opini saja.</p><p>Pertama kali saya akan membuka dengan kalimat,</p><p><br /></p><p>Kalau ada orang berkomentar kepada Biruni, yang secara tidak langsung tentu saja mereka berbicara kepada saya, “Biruni sudah saatnya punya adek tuh!” Maka saya akan dengan tidak sopan berkata, “NUOOOOOO!!!!” Batinku, “Mbuahmu!”</p><p><br /></p><p>Urusan anak, bukan saja soal tanggung jawab materiil, bukan lagi perkara rejeki Allah yang mengatur, namun lebih besar kepada tanggung jawab morilnya. Kesiapan mental kedua orang tuanya. Tapi kalo pun diberi rejeki anak, artinya memang sudah ketetapan Allah, yang artinya memang sudah kudu meningkatkan iman taqwa dan akhlakul karimah ke level lebih tinggi lagi.</p><p><br /></p><p>Perkara anak kedua, ketiga, keempat, dst bagi saya saat ini masih lah berat. Kami berdua, terutama saya, bukan tipikal ibu-ibu perawat yang bersahaja. Malah lebih teliti suami saya soal teknis take care of another.</p><p><br /></p><p>Akhirnya kami berdua memutuskan memilih hidup bertiga saja dulu sekarang, setahun lagi, dua tahun lagi, hingga waktu yang tak ditentukan.</p><h2 style="text-align: left;"><br /></h2><p>Eh sekarang, ternyata Allah memberikan takdir lain. Baru beberapa hari yang lalu, seekor anak kucing datang kepada kami dengan kondisi lumpuh karena penyakit, bukan karena kecelakaan ataupun disakiti orang.</p><p><br /></p><p>Well, kami berdua tidak tega dan akhirnya membawanya ke klinik Petsmile Doknyom dan endingnya merawatnya sampai waktu yang entah kapan, karena belom ada niatan untuk mengadopsinya.</p><p><br /></p><p>Yang kami rasakan saat ini adalah, ternyata merawat hewan, stray cat kasusnya di sini, bisa menumbuhkan atau mengembangkan rasa cinta kasih kami berdua. Padahal kami tak pernah sama sekali memiliki hewan peliharaan. Jadi ini adalah pertama kalinya baik bagi suami maupun saya sendiri. Ternyata bukan hanya kepada anak saja rasa tersebut bisa berkembang. Namun kepada makhluk hidup yang sudah kami rawat dan jaga setiap harinya di dalam satu atap.</p><p><br /></p><p>Akan tetapi inti dari tulisan yang akan saya sampaikan di sini adalah... Berbeda ukuran tanggung jawabnya antara merawat anak manusia dan merawat anak kucing. Kepada anak, dititipkan bekal untuk memupuk, menumbuhkan, mental, spiritual, dan intelejensinya. Kepada kucing tidak. Bedanya di situ. Kepada peliharaan, kita tak berharap apa-apa. Hanya berharap mereka sehat dan bahagia. Sudah. Berharap mereka punya banyak anak? Noooo.. kecuali memang sengaja diternakkan. </p><p><br /></p><p>Kepada anak, tak mudah untuk menumbuhkan rasa sesederhana sehat dan bahagia saja. Karena bagi manusia, sehat dan bahagia adalah merupakan perpaduan yang rumit dan lumayan sulit untuk dikelola. Alias harus pandai-pandai menejemen hati yang berbalik kepada kecerdasan emosi dan spiritual agar lebih kuat pegangan hidupnya dan tak mudah terombang ambing badai dunia. </p><p><br /></p><p>Kembali lagi, kecerdasan spiritual pun ternyata tak cukup untuk dapat menjamin hidup yang sehat. Kesehatan ada harganya pula. Kembali lagi ke materiil. Alhasil, semua sebaiknya dirangkul. Kecerdasan Spiritual, Intelegensi, dan emosi. Ternyata sulit ya untuk menyiapkan semua itu untuk anak? Karena merawat anak bukanlah hal mudah. Berbeda dengan merawat kucing. Walaupun merawat kucing pun bukan hal yang mudah pula. Mereka hanya berbeda beban dan tanggung jawab.</p><p><br /></p><p>Lihat saja, anak kucing sudah bisa berjalan lancar ketika umurnya baru 1 atau 2 bulan? Anak manusia? 12 bulan sepertnya paling cepat. Anak kucing bisa lepas dari induknya sekitar usia 4 bulan. Anak manusia? Tentu saja sampai kuliah pun kadang masih membutuhkan sangat bantuan dari orang tuanya. Semua itu karena anak manusia perlu mengembangkan persoalan psikis, mental, emosi, dan kecerdasan-kecerdasan lainnya agar anak manusia bisa survive hidup di dunia yang lumayan carut marut ini.</p><p><br /></p><p>Finn. Selamat berakhir pekan.</p>Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-46645767281600249522017-02-10T15:17:00.001+07:002017-02-13T12:48:51.201+07:00Being In A Relationship Makes You Someone Else<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://holldm.files.wordpress.com/2015/01/blackk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="215" src="https://holldm.files.wordpress.com/2015/01/blackk.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">nyomot dari google</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 150%;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">Ini
adalah postingan pertama saya di blog tahun 2017setelah sekian lama saya tidak ngeblog
walaupun saya bukan seorang blogger. Lama sekali ya saya tidak ngeblog? Tidak
nggedebus? Tidak nyampah puisi-puisi jahanam dan patah hati? Iya, karena saya
masih disibukkan oleh urusan perumahtanggaan yang menurut saya baru. Lalu apa
hal penting yang akhirnya membuat saya ingin menulis lagi? Yaitu, KEGELISAHAN. </span></span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 150%;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">Saya gelisah, maka saya menulis. Saya gelisah tentang, keinginan saya yang
ter-pause atau koma. Sudah empat bulan ini saya menikah dan saya tidak menulis
esai ataupun cerpen, dan juga tidak menggambar. Holy crab! Saya main piano
hanya ketika sedang marah saja. Ya! Main piano ketika marah saja. Jenius. Dan kalau
ada waktu luang saya membaca buku atau main game atau cuddle-cuddle sama suami—sungguh,
mata saya tidak bisa beralih dari suami kalau suami sudah sampai rumah, rasanya
pengen peluk-peluk terus-terus-terus-terus tidur. Sibuknya saya ya, kerja, urusan perumah
tanggaan, beberes dan memasak dan kenyang setelah makan malam. Bukan saya tidak
suka memasak, saya suka. Bukan saya tidak suka beberes. Saya suka. Namun hal
tersebut tak henti-hentinya berjalan. Kemudian saya berpikir lagi, bagaimana
nanti kalau anak saya lahir? Pasti saya akan sangat sibuk dan bisa-bisa saya
makin tidak mengenali diri saya sendiri. Wah tidak boleh saya begini terus. Bisa
berabe. Intinya saya harus naik level, bisa bagi waktu, tidak malas-malasan,
dan tetap produktif pintar-pintar mencuri waktu agar saya tetap mengenal
seorang Fela dalam diri saya sendiri. </span></span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 150%;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">Sekarang saya merasa sangat ibu-ibu
sekali, saya merasa kehilangan sebagian diri saya. Well, kalau kata <a href="http://nadiasarasati.blogspot.com/" target="_blank">Nadia</a>, “being
in a relationship makes you someone else</span>, youre not 100 percent you
anymore.” Saya yang dulu lumayan produktif walau tetap suka tidur,
sekarang saya merasa produktif tetapi juga sungguh begitu tidak produktif. Saya
produktif memasak, suami senang saya senang sekaligus lega. Tetapi saya
kehilangan waktu untuk diri saya sendiri karena sudah terlanjur lelah ini itu. Oleh
karena itu ini adalah langkah awal saya, menulis. Ya, saya akan menulis lagi.
Tidak butuh banyak tenaga untuk menulis. Hanya butuh fokus. Sudah lama juga
saya tidak menulis cerpen. Maka tulisan ini adalah proses awal pemanasan
sebelum saya menulis cerpen lagi. Yay!<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Lantas?
Intinya, bersenang-senanglah selagi single! Lakukan apa yang kamu ingin lakukan
(asal sesuai norma dan kaidah yang berlaku) selagi sempat. Mau mbisnis ya
mbisnis, untung alhamdulillah, rugi ya yang menerima diri sendiri ga ada yang
mencaci maki, wong hidup untuk diri sendiri. Untungnya juga jaman dulu saya sudah
pernah mbolang, tentunya pakai tabungan sendiri. Sekarang? Boro-boro mbolang, karena
semua pengeluaran harus diperhitungkan bos! Buat rencana masa depan, buat
persiapan kelahiran, buat bayi, dan buat cicil rumah! Dunia sudah berubah
brother setelah engkau menikah... Mencicil rumah... ternyata berat... Harga
tanah semakin melambung... Yang ada yowes pasrah, urip sik duwe yo sik kuwoso.
Sik penting manut bojo dan ikhlas... Dan pelan-pelan, saya akan menjadi dan
menguasai diri sendiri lagi. I can do want i wanna do! <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Nb: </span></span><br />
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">1. Tau
ga? Ikhlas juga berat brother... Perlu belajar. Hayok belajar ikhlas. Lama-lama
saya harus ikhlas untuk menjadi seorang istri dan ibu... <i>Endingnya ini sok wise. Beneran. Saya tidak sebaik itu. Haha. Tapi saya
harap saya bisa berubah untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.</i></span></span><i><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></i><br />
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i><br /></i></span></span>
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><i>2. </i></span></span><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; line-height: 150%;">This is life. Ini realita. Hidup tidak seindah yang engkau bayangkan brother. Kita tinggal di Indonesia yang pemikirannya adalah setiap wanita harus menikah dan punya anak, kalau tidak saya akan dijuluki kamu perawan tua yang tidak laku dan mendapatkan sorotan mata kasihan dari para sesepuh, "kasihan kok tidak menikah-nikah dan belom ketemu jodoh, mungkin terlalu fokus karir atau terlalu idealis". Sekaligus saya juga seorang beragama Islam yang mana menikah adalah untuk menyalurkan hasrat birahi saya daripada dosa. Haha. Tidak-tidak. Tidak cuma itu maksudnya. Adalah untuk membuat anak melanjutkan keturunan yang nggenah dan bisa saya tanami kebaikan-kebaikan dan saya jejeli pemikiran saya biar ra kewer-kewer koyok wong saiki! Satu lagi, saya sudah jatuh cinta maka saya menikah. Saya senang melihat dia setiap hari dan tertawa.</span></div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-58338383415267228882016-11-14T13:05:00.000+07:002016-11-14T13:05:00.451+07:00Kenapa Kamu Pengen Menikah?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
"Kenapa kamu pengen menikah?"<br />
"Karena agar ada patner menyenangkan untuk mencicil rumah..."<br />
"Sesimpel itu?"<br />
"Yeah..."<br />
"Kalo rumahnya sudah lunas?"<br />
"Kan masih ada persoalan patner menyenangkan itu juga yang harus diurus... Karena urusan tentang dia ga akan pernah lunas sampai kapan pun. Saya senang mengurusnya."</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-23956735635772413972016-11-14T13:00:00.001+07:002016-11-14T13:25:36.461+07:00Allah Memang Yang Maha Bercanda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;"><span style="text-align: start;">Men..
saya balik lagi nulis. Yay! Biar tetep bisa dibilang punya blog lah, ga
ditelantarkan doang. Kadang diisi, kadang (di)kosong(i)..</span></span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><span style="background: white;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; text-align: start;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYD7c4_eek8j4-dcPigy_ajgyLIdy0eqFtP8B76jCEQXSg582XZ2tfXiRYiAXpPucyCuAOd9O5BfQicQ1fwTWq-9NfZt0M1zFMLzf2XaC-nAYGuct6ReQbRErRClIDh4y4nmNDZlFBWeNR/s1600/Andy-Fela+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYD7c4_eek8j4-dcPigy_ajgyLIdy0eqFtP8B76jCEQXSg582XZ2tfXiRYiAXpPucyCuAOd9O5BfQicQ1fwTWq-9NfZt0M1zFMLzf2XaC-nAYGuct6ReQbRErRClIDh4y4nmNDZlFBWeNR/s320/Andy-Fela+copy.jpg" width="271" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background: white;">Jadi begini, now, i'm merried woman. Wow. I
have a husband and i love him with all my mind and my heart. Ya kadang
sebel-sebel kesel sampe pengen bilang, "gileee.. Guwa harus gini amat ya
nikah sama orang kayak dia? Kampret dah! Pengen kabur.. kabur-kabur.. bakar-bakar..
Kabur aja deh.." Tapi ya kemudian itu cuma tercuat di pikiran doang, saya
sebagai istri solihah gitu ga boleh maen kabur begitu aja kalo lagi marahan
sama suami. Aturan di Islam kan kalo pergi harus ijin suami. Nah balik lagi ke
adaptasi ya setelah berkeluarga, baik itu adaptasi kebiasaan, karakter, dan
waktu! Obviously, Saya masih belom terbiasa dengan ritme emak-emak yang masak
tiap hari--saya baru menikah 28 hari ya Allah, dan suami suka sekali dimasakin
istrinya, bagaimana mungkin saya tega untuk tidak memasakkan suami menu makan
siang dan makan malam?-- Suami sebenernya ga nuntut harus masak macem-macem
sih, telur dadar aja dia udah suka. Cuma sayanya yang kesian kalo suami
makannya itu-itu melulu, kan bosan ntar.. Akhirnya dengan saya yang belom biasa
memasak dan belajar memasak dengan level di atas telur dadar, kan ya butuh
waktu masak lama kan ya... Dan dar! Saya masih susah membagi waktu dengan diri
saya sendiri (kayaknya saya kebanyakan procastination juga) baik itu menggambar
atau pun membaca buku.</span><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><br style="text-align: start;" />
</span></span></div>
<a name='more'></a><span style="color: #666666;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br style="text-align: start;" /></span>
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background: white;">Nah belom genap sebulan kami menikah, maunya
sih ngatur waktu dulu biar saya bisa memasakkan suami yang ga cuma itu-itu aja,
telor-telor melulu, berlanjut bersih-bersih, dll.. Dan juga rencana kami untuk
punya anak itu satu atau dua tahun setelah menikah, maka KB Kalenderlah kami...
Takut sebenernya punya anak. Pasti nanti all time kita akan dengan sukarela
akan diberikan kepada si bayi ditambah dengan ikatan komitmen yang seumur hidup
itu looo... KOMITMEN SEUMUR HIDUP!!! Baru juga selese tahap administrasi
komitmen seumur hidup sama suami dan sering bertengkar--sesungguhnya memutuskan
berkomitmen itu berat bo'... Berattt...-- Nah, kami kan maunya ya itu, nunda
dulu. Mau pacaran dulu. Mau asik-asik enak-enak dulu... Lha kok, lha kok, lha
kok, feeling saya benar. Saya telat 4 hari dan saya positip hamil 2 baris hasil
dari test urine di test pack. Damn it! Saya hamil! Menuju ke komitmen yang
lainnya padahal satu aja baru dimulai udah muncul komitmen satu lagi? Cepet
bener bo'... Ini kaget beneran dan berharap si test pack itu salah strip. Saya
nangis bo... Nangis depan suami. Nangis ga siap, takut, nangis karena kami pengennya punya baby dua atau tiga tahun lagi namun apadaya nasib berkata tidak--sayanya juga yang kepedean KB Kalender. Untung doi baik
banget dehhh... Doi juga kaget dan aslinya pengen nunda punya anak. Akan
tetapi, beruntung saya punya suami sebijak dia, bisa menegarkan saya yang
maunya suka semau-maunya. Nah ini udah terlanjur dikasih Allah yang suka
bercanda itu, saya hamil! Yoweslahhhh... Ikhlaskan saja itu masa kita pengen
pacaran dulu dan menata hidup... Suami biar naek karir, dan saya kepingin jadi
illustrator bikin produk design macem merchadise dengan cara resign dahulu di
kantor sebagai arsitektur. Pada akhirnya, apa yang saya mau dan suka belom
tentu Allah suka, dan apa yang saya tidak suka belom tentu itu tidak
menyenangkan saya. Dan saya berpikir pasti Allah Maha Bercanda, hahahaha, tau
kalau kami belom mau punya anak dalam dua tahun ini, dan masih suka leha-leha
foya-foya, eh lha kok dikasih rejeki anak sekarang juga... Hahahha. Memang
Allah Maha Bercanda. Engkau suka sekali membercandai kami to yaaa Allah,
Allah.. Sinau tenan iki...</span><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background: white;">Wish us luck! Sehat dan bahagia dan tetap waras.</span><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #666666;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Note: Pikiran gila sih gapapa asal ga sampe
terakumulasi dan terlaksana aja si...</span><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><br style="text-align: start;" />
</span></span><br />
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span>
<br />
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #666666;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><span style="background-color: white; line-height: 150%;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">---------------------------------------------------</span></span></span></span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Oiya
ini undangan kawinan kami, saya desain dan cetak sendiri loh... Puas deh! Ada
yang minat order wedding invtation handmade ke saya?</span></span></span></span></span><br />
<span style="color: #666666;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><span style="background-color: white; line-height: 150%;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">----------------------------------------------------</span></span></span></span></span></div>
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><span style="background: white;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; text-align: start;"><br /></span></span></span>
<span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><span style="background: white;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; text-align: start;"><br /></span></span></span><br />
<span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><span style="background: white;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; text-align: start;"><br /></span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/max_3840/d1bfe944694879.581aecbf5f5c4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/max_3840/d1bfe944694879.581aecbf5f5c4.jpg" width="268" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/max_3840/6d449144694879.581aedb79ff87.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/max_3840/6d449144694879.581aedb79ff87.jpg" width="268" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/fs/ad62a544694879.581aedb7a0678.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" height="174" src="https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/fs/ad62a544694879.581aedb7a0678.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/max_3840/6ac98744694879.5822a5e947fb0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><img border="0" height="320" src="https://mir-s3-cdn-cf.behance.net/project_modules/max_3840/6ac98744694879.5822a5e947fb0.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">feel free to ask:</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">failasufakarima@gmail.com</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">instagram : @failasufaan</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">https://www.behance.net/gallery/44694879/Andy-Fela-Wedding-Invitation</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: #222222; font-family: "arial" , "sans-serif";"><span style="background: white;"><span style="text-align: start;"><br /></span></span></span></div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-27537057171607528732016-05-19T23:51:00.001+07:002016-05-20T08:34:49.602+07:00S E D I H<div><span style="font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, helvetica, arial, sans-serif;">F: "Eniwey, aku punya taneman kaktus, mati."</span></div><div>F: "Sedih."</div><div>P: "Iya, sedih ya kalo miara-miara terus mati,"</div><div>P: "Kucingnya Raditya Dika juga mati."</div><div>F: "Iya kasian patah hati pasti."</div><div>F: "Udah melihara terus mati."</div><div>F: "Aku kebanyakan air kalo nyirami kayaknya. Padahal daunnya kalo kena air busuk. Ini satu-satu daunnya busuk kena air. Sedih. Deh. Busuk. Trus mati."</div><div>F: "Kalo kucinge Raditya Dika mati kenapa?"</div><div>P: "Gak tau."</div><div>P: "Pulang-pulang dari New York. Mati."</div><div><br></div><div>Sedih.</div><div>Sekian dan terima kasih.</div><div><br></div><div>Kesedihanku semakin memburai. Perlahan-lahan kulihat dia membusuk terus menerus hingga menjadi humus.</div><div>Ia masih di dalam kamarku, yang kulihat terus setiap hari. Sedih.</div>Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-69468971877266317832016-05-18T12:02:00.000+07:002016-05-20T16:17:54.799+07:00Mengayuh Perahu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; line-height: 16px;"><span style="color: #444444; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Mukamu sendu, </span></span><br />
<span style="background-color: white; line-height: 16px;"><span style="color: #444444; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">matamu sayu, </span></span><br />
<span style="background-color: white; line-height: 16px;"><span style="color: #444444; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">lagumu mendayu-ndayu, </span></span><br />
<span style="background-color: white; line-height: 16px;"><span style="color: #444444; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">ada apa wahai engkau kelabu? </span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Trebuchet MS, sans-serif; line-height: 16px;">Mari mengayuh perahu bersamaku, *tok otok otok otok kemudian perahu siap dikemudikan*</span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Loh, perahuku bocor, waduh! </span><br />
<span style="background-color: white; color: #444444; font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Asu. Suasuasuasuasu. Asu.</span></div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-21353103424354076052016-05-13T18:01:00.001+07:002016-05-16T16:26:42.900+07:00Cara Mendapat Makanan Gratis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdd8xXXsUXmoE0OcjfvJGx8Gxmy2bg1LoMI13ETpO2f13GgtSFaV0BenoPHCZ23j9l8ql158_nRlVpd1DOTkGoQT7ZKvnv8oKo9_YtqjF5xGewc0AbLhy7VgJov5xTTTJYIWULqRTCfsFI/s640/blogger-image--769414157.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdd8xXXsUXmoE0OcjfvJGx8Gxmy2bg1LoMI13ETpO2f13GgtSFaV0BenoPHCZ23j9l8ql158_nRlVpd1DOTkGoQT7ZKvnv8oKo9_YtqjF5xGewc0AbLhy7VgJov5xTTTJYIWULqRTCfsFI/s640/blogger-image--769414157.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cara sering dapat makanan gratis di akhir bulan (walaupun ini belom akhir bulan) ala-ala Fela:</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Bertemanlah dengan teman yang sering dan suka masak. Mereka pasti masak banyak karena jarang ada orang masak hanya untuk seorang saja. Nah sering-seringlah kamu ke dapur siapa tau ketemu mereka walaupun kamu ga tau namanya (duh, maap) pasti kamu nanti dapat seciprat dua ciprat bahkan banyak ciprat masakannya. Minim bisalah makan setengah porsi...</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Bertemanlah dengan bakul-bakul makanan dan kenalilah dagangan mereka. Biasanya kalo malam atau mau tutup makanan/jajan mereka bakal dijual murah haha. Dan jadilah langganan mereka. Jikalau sudah akrab dan sering beli saat detik-detik terakhir mereka mau tutup, sesekali belilah makanan/jajanannya dalam jumlah banyak di jam normal/jam kantor lantas guyonilah mereka dengan berkata, "Ga ada bonuse ini Mas?" Lantas si penjual balik bertanya, "Mau yang mana?" "Bikang coklat saja," jawab saya. Ambilan jajanan/makanan yang ketika sampai warungnya tutup jajanan/makanan tersebut jarang habis. Kata masnya yang jual, "Bikang itu jarang habis mbak, itu cuma sebagai pelengkap jualan saja supaya variasi jajanan saya banyak Mbak.."</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tambahan: Kalau sudah beli bikang banyak gitu dan ketambahan satu, kasihlah bikang tersebut kepada orang yang benar-benar lapar dan membutuhkan. Yak sip. Nah, dalam hal ini sayalah yang benar-benar butuh dan lapar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sekian dan terima kasih tips dari saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Happy not long weekend.</div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-1263309329876185742015-12-04T16:29:00.001+07:002015-12-04T16:31:26.056+07:00Ningsih<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNhKAnWu08PEpV7p_Hnkh_jQEJNgvkgHB4VcnhnLtx8fsOOuEGDeUcZbJ8dIGQGljQAmCRBUOUGxhJISWO79pTKvO7vyipgsLC62OJN-trd4EfYmaVQYaZIqlpNuDDkiilTe9sRnAKm_CQ/s640/blogger-image-1770297239.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNhKAnWu08PEpV7p_Hnkh_jQEJNgvkgHB4VcnhnLtx8fsOOuEGDeUcZbJ8dIGQGljQAmCRBUOUGxhJISWO79pTKvO7vyipgsLC62OJN-trd4EfYmaVQYaZIqlpNuDDkiilTe9sRnAKm_CQ/s640/blogger-image-1770297239.jpg" /></a></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
She is my youngest dolan-dolan friend, 18 y.o. She said that she felt really old when she turned 18 y.o then I felt the pinch. "How could I go together with you guys, (the rongpuluhtahunan)?" she said that too. *plak.* Her name is Nikita, she came from Bantul. Because of that, we called her Ningsih. It seemed quite better than Nikita, our tongues always sliped when we said Nikita.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
She always said "Astagfirullah" and "MasyaAllah" and "Subhanallah". Compared with my (impolite) words "asem ik" "nggapleki" etc, she is really polite girl.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
When I visited Kasongan Bantul and I prayed Ashar in a mosque nearby after the adzan was echoed, I saw many people came into mosque and prayed ashar berjamaah. I was so amazed by them, because there was no habitual action like that in my current city, Jakarta.</div>
</div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-52412646848622566582015-12-04T15:46:00.002+07:002015-12-04T16:43:44.434+07:00Mbok-Mbok Jamu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Last Wednesday was an ordinary day. I woke up early morning. My mood was going wrong but no one realized it. I could do many activities as usual. I tidied up my room, i washed my dirty clothes, i hummed songs when i took a bath, then I went to work.</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
When i was walking alone to my office, i saw a stranger, a woman, mbok-mbok jamu, with my pointless sight but deeply. Actually, we didn't know each other. She looked at me back then she said, "Si Cantik" and smiled at me. I replied her and gave her my sweetest and sincerest smile. She could encourage me with her pure smile. In conclusion, we didn't need to know each others to give some good things to others.</div>
</div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-1686760444528131142015-09-18T10:09:00.001+07:002015-12-04T15:59:44.149+07:00My Emak Once Said To Me<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik_y-M8mUHHDRoeeAMQ8Jc16OBWlDU6HYKFWiIbXslHvdL4Fw4ptBDoZ8TCcYQ4nAaXvhCdP_FBQs0cuMP8wCuS_Un0YSPFnGwpIqn9mg5gG4AqCmlKmH8PDFsgQcASZgsiUFsZCqFmpnt/s640/blogger-image--25079000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik_y-M8mUHHDRoeeAMQ8Jc16OBWlDU6HYKFWiIbXslHvdL4Fw4ptBDoZ8TCcYQ4nAaXvhCdP_FBQs0cuMP8wCuS_Un0YSPFnGwpIqn9mg5gG4AqCmlKmH8PDFsgQcASZgsiUFsZCqFmpnt/s640/blogger-image--25079000.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
This is a graduation picture of my emak, many years ago, (I don't know the man who was standing beside her). My emak once said to me that she didn't use to get pleasure from teaching, obviously. Thus she never thought that she would become a lecture someday. Nevertheless, she has been teaching for twenty years more or less. Finally, she had to learn how to love what we had had. Then she loves being a lecture till now. Anyway, my emak never taught any school lessons to her children, she only said to us, "If you don't understand your school lessons, you may ask me, I'll teach you kids."<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-78711961493636019172015-07-28T08:59:00.001+07:002015-07-28T14:27:49.832+07:00Wonder Mothers<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: center;">
I always wonder why a mother cannot remember how to operate software or application in PC monitor or mobile phone still she can remember everything i ask to her, "Mak, do you know where my jacket is? I forgot where i put it down."</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Then Nadia explained it clearly, "it's mothers matter."</div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-53583290634294905992015-07-21T12:55:00.001+07:002015-07-21T22:14:28.417+07:00Mixed Colors Composition Of Human Face<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwetTPWI7kO33wJBNAuL0SSVknfiOjrQeKhCC8wzzL-2hBlndwpoQ7TUFC4mji9-rkDhZH9OqnOJOpXRb3XcsJEHDegQpT3iXb96Dw6PljrjppR_l2EpDaW9vuXrUTolxpubW90hdQWNDu/s640/blogger-image-453215701.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwetTPWI7kO33wJBNAuL0SSVknfiOjrQeKhCC8wzzL-2hBlndwpoQ7TUFC4mji9-rkDhZH9OqnOJOpXRb3XcsJEHDegQpT3iXb96Dw6PljrjppR_l2EpDaW9vuXrUTolxpubW90hdQWNDu/s640/blogger-image-453215701.jpg"></a></div><br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sardjono & Tasmilah got 4 children, Mbah Sulardi, Sudiharni (mbahku), Mbah Rum, and the last Mbah Garnadi. They had a huge number of great grandchildren.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
--------</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
When i looked at my whole family members perfunctorily, suddenly I remembered what my teacher ever said to me, "God create people face in any various shape and color. None of them is perfectly similar to each others. It shows us that God has been being the most perfectly amazing creator in the world with His great Kunfayakun," more or less. Except how people can have any different face from each others, I also realize something arousing my curiousity. It is obviously true that God is perfectly amazing creator in the world and create human face without perfecly similar to each others, I don't deny it. However, His works is not merely KUN FAYAKUN LANGSUNG DADI. There is something undoubtly works into it. So I try to figure it out by using my logical method.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Let's make analogy. Every person has different mixed colors composition. Color Blue X=person X, Color Yellow Y=person Y. If person X marry person Y, then they will have kiddos with Color Green XY1, Color Green XY2, etc. The kiddos will be similar to each others but they still have the different looks (look the number of XY1,2,3). It looks like Color Blue and Color Yellow are blending one another. So every kiddos also has mixed colors composition. As if we mix the Color Blue and Color Yellow on water color pallete for twice or third times or more at different times. So every outcomes doesn't really similar to the result which we mix it every single times. It depends on the composition matter. How much volume and how strong the blue and the yellow are mixing one another.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Then their every kiddos will marry person C or person D or person H or person E or none of them. And they will have any babies with any mixed colors complection again, the example are Brown CD1, Brown EH2, etc. The change process will bulit its mixed colors composition gradually and continually. Just imagine pohon faktor or silsilah keluarga if you can't understand my explanation. It has plentiful of mixed colors composition, so the process and the outcome are like blending colors composition in water color pallete.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
In other words, God works on the people face matter by mixing colors composition in genetics method. Do you get my explanation? I don't think so. Don't take it too serious, dude. I am just soliluquizing.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidBa36eaUS3epmDINj79Q5OVnNDNjC4XjpKSgvXN7DvAYUlP9Q93ZyHD8mcU5ttUw6CO-EZA9IWHzXZmjeXfpFJheUORcR89x06Z58daXz1PSX2SwDqeM72ZD0_sNTF3Lav2-xrrSBB98X/s640/blogger-image-769370514.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidBa36eaUS3epmDINj79Q5OVnNDNjC4XjpKSgvXN7DvAYUlP9Q93ZyHD8mcU5ttUw6CO-EZA9IWHzXZmjeXfpFJheUORcR89x06Z58daXz1PSX2SwDqeM72ZD0_sNTF3Lav2-xrrSBB98X/s640/blogger-image-769370514.jpg"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-60461260957792663672015-07-08T19:58:00.001+07:002015-07-09T14:08:13.865+07:00Liberty Statue is The Amusing Athena<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #444444; text-align: start;">I dreamed about New York and Liberty Statue this morning. I went to NY by boat through time machine at wee hour. When the night came, the peripheral of Liberty Island was flooded till the neck of Liberty Statue high point. So it was the golden time to smuggle my self in, together with one of my siblings/friends (I couldn't remember who she/he is). We came into it succesfully. Though, slightly strange, there was no crown on the top of Liberty Statue. Then we saw The Helmet of Liberty Statue flew above the flooding area, nearby The Liberty Statue standing point. The Liberty Statue caught it swiftly. I figured it out that she was like The Amusing Athena, one of beautiful goddesses that I adore her so much. While we were seeing that amusing goddess from a tiny boat, I was totally mesmerized. It was happened in front of my eyes.</span></span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;" /><br style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;" /><span style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;">After seeing the stunning photograph previously, We went to a statue maker in the slump area. I supposed we were under a bridge. I wanted the statue maker making me a mock of Liberty Statue for $15 (I thought he was going to sell it for $29 more or less, but he accepted the cost that I had offered him, $15). There were many mocks of Liberty Statue with European faces in his showroom. He made all the odd statues and proudly showed it off to us. I was curious a bit about who he was... Where he came from.. He had an Asian face, dark skin, kinky hair, and average high, 160 cm I supposed. His English was not fluently enough. Then I figured it out and suddenly I just knew that </span><span style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;">he was Indonesian. Hahahaha. Like us. We were brothers.</span></span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;" /><br style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;" /><span style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;">And then, I also saw a neighbor. He was a painter. Same artists remained here, under the bridge, I thought. When we came to him, he was painting on the canvas by spidols. I thought he was little stupid. He brushed all of the canvas by waxing it off for the finishing. I supposed, he was going to sell it not really expensive, I was pretty sure on it.. Because he was a slump painter. And his painting was a bit clumsy and filthy like hell. His painting was talking about a painter who was painting on the canvas by spidols, and the painter who was in the painting was squating down. What stupid you were (whereas, I also painted on that position once in a while). Anyhow, His painter painting was rather like slightly calligraphy style on every corners of his canvas-he loved to scratch it there.</span></span><br />
<span style="color: #444444; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;" /><br style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;" /><span style="background-color: white; color: #222222; text-align: start;">At the end of my dream, I woke up. My consciousness came out a half way. I thought that today was Friday and I could go back sleep then. After a few seconds, I realized what today was, it was Wednesday. Eventually I knew that I was late to go work. But, wait a second, Friday was also a weekday, right? So it was basically the same with wednesday. How could I miss it? I had to wake up now!</span></span></div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-88759062274777979802015-07-02T00:21:00.001+07:002015-07-02T10:44:03.389+07:00Gossiping<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">"Women and their complicated situation," He said.</span></div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">"Women have that things. Because of that, i'm scared of women since i was young. Unfortunately me," i said.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">"And... You are a woman..." He said.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">"To be honest, I'm scared of myself too.. Women (most of them are emak-emak, i don't know why they do that, is that a kind of culture?) often gossip one another, i hate it for sure. I usually close my ears with earphone when it's started. They irritate me with the nonsense rumors. It can influence my point of view about objects of the gossip. Sometimes when i can't endure my emotion by them, i usually tell my madness to anyone else... 'Man.. I'm getting cheesed off for real.'</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">I hate it then... It seems like vicious circle. Bang!" </span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">"Woman are indeed...complicated," He said.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">"I think i'm in pms mode..."</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">"And i think i need to go now..." He nodded, "bye."</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">"Bye," i waved.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">End.</span></div>
</div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-38746708061587851602015-05-22T14:16:00.001+07:002015-05-22T14:18:31.095+07:00The Coming Visitors<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwkPP80wK-x29LJRA0u2PePwrobffTTqUtJFgNge0A2zFw-VXZHwNaAnrqeW5j8bmD8tYXIkk6KAUS8BypWDXStNi_0zSWzDXrWjSJUs0dW4pyGyDSBpvlwHLzl3KewskrSnSrRK2sYC_s/s640/blogger-image--507952108.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwkPP80wK-x29LJRA0u2PePwrobffTTqUtJFgNge0A2zFw-VXZHwNaAnrqeW5j8bmD8tYXIkk6KAUS8BypWDXStNi_0zSWzDXrWjSJUs0dW4pyGyDSBpvlwHLzl3KewskrSnSrRK2sYC_s/s640/blogger-image--507952108.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The Coming Visitors, my illustration 20 Mei 2015</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div>
<div style="background-color: white; line-height: 19.3199996948242px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<span style="color: #666666; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">I tried to visualize my first dream that i've rescued successfully from fading childhood memories. It was a nightmare for a five y.o. girl. The wolf was a substitute form of a dark angel from my dream. I thought that he was a gruesome angel. But he tried to save me from a big snake. He gave me an instruction, "Give the rose to the snake. It will scare of the snake. Then the snake will walk away from you." So i figured out about something, first impressions were important but not to judge the book by its cover.</span></div>
<span style="color: #666666; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span><br />
<span style="color: #666666; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; line-height: 19.3199996948242px; text-align: justify;">But in this illustration, i changed the story a bit. The wolf and the snake were antagonist. Hahahahah. In fact, I did't have a heart to draw a dark angel, frightened me.</span><span style="color: #666666;"></span></div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-5615225672194175872015-05-02T05:30:00.001+07:002015-05-22T10:26:15.716+07:00A Story About Gecko<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvnsJe0zGccmFNVqUZcc-Yhvm6wG3c6p0mI-iOe6PNwWw8MIzGmpnb1afyFHP8KeCemYOD2pEi4vLJ9u9sJT817F1ZIPDfvvIvlvVIDv-bxSPr_-zUmxMk_iv8Vs6HmGS3PId8QfY7ZaV_/s640/blogger-image--1530176234.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvnsJe0zGccmFNVqUZcc-Yhvm6wG3c6p0mI-iOe6PNwWw8MIzGmpnb1afyFHP8KeCemYOD2pEi4vLJ9u9sJT817F1ZIPDfvvIvlvVIDv-bxSPr_-zUmxMk_iv8Vs6HmGS3PId8QfY7ZaV_/s640/blogger-image--1530176234.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">This is my old drawing, The Two Jerks and The Lady With The Red Wine.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">I'm posting it because I have to tell you a story.. About a gecko in the middle of the night..</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">When I walked alone at the terrace of a building, I saw a gecko hung down beneath the ceiling. So, I thought that all geckos could be against the earth gravitation. That's hilarious! Then I made some hums to talk with. "Hmmm hmmm hmmm ck ck ck gecko gecko!" I said. The meaning is "Hei Gecko, you're incredibly hilarious. You're a tiny little living creature and you should be called as alien too, like other creatures from the outer space! Anyway, did you know that alien in earth were an unacceptable illegal creature? You certainly didn't know it! Meanwhile, you're an acceptable creature here! That's funny."</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">At the ceiling, the gecko licked his/her right-eye then gave me three seconds of glimpse. Eventually, the gecko walked into the building crawly and proudly. I guessed that the gecko was trying to look like a biawak, the bigger fatter lizard. What a bigheaded you are! That's impolite way to say goodbye! I hate you! I hate you, gecko! I hate you tremendously.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">There's something wrong in this planet.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">End.</span></div>
</div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-64616829535272890232015-03-10T09:01:00.001+07:002015-03-11T16:19:31.199+07:00Cintaku Hanya Seharga Kopi Sasetan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy9Bk3jnHnn6whZYHbjD6Z335Dq4uSNbe0GVSO6dLQf4tuJ73m5uyYh2dOgj0D79FidTd65RSJv059qYAU52MmeDHMdt26gcShiwCEvDrUtAcRISi1kihcR64FLGmYV11mkKlK3vu0ZQJZ/s640/blogger-image-460332712.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy9Bk3jnHnn6whZYHbjD6Z335Dq4uSNbe0GVSO6dLQf4tuJ73m5uyYh2dOgj0D79FidTd65RSJv059qYAU52MmeDHMdt26gcShiwCEvDrUtAcRISi1kihcR64FLGmYV11mkKlK3vu0ZQJZ/s320/blogger-image-460332712.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhanku sayang, hari ini saya berpuasa niat ingsun karenaMu.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan, Engkau kan tau, karena Engkau telah mengenalku begitu dalam dan akrab, saya ini sangat cinta dengan kopi. Sehingga jadi selama ini saya sering batal puasa dikarenakan kopi yang ngawe-ngawe di sana sini.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Baunya ya Tuhanku sayang... Wangi sekali...</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasanya joss! Cespleng! Rasanya semua badan saya langsung gerak gegap gempita semua.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Rasanya, bokong saya ditendang berkali-kali dan berapi-api oleh si kopi.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Pokoknya hari ini Tuhan, puasa saya tidak akan batal lagi hanya karena secangkir kopi sasetan. Murahan sekali saya. Cintaku hanya seharga kopi sasetan. Malu sekali andaikata saya begitu. Pasti malu sekali! Malu. Malu. Malu. Malu-malu mau.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka saya ulangi, hari ini saya puasa niat ingsun karenaMu. Masak cintaku padaMu kalah dengan cintaku pada kopi. Saya tidak semurahan itu. Tidak Tuhan! Sungguh-sungguh tidak!</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jam habis dimakan menit.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Menit habis dimakan detik.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Detik habis dimakan waktu yang tak habis-habis.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Gelisahku dengan kopi pun tak habis-habis.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sudah waktu dhuhur,</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">bagaimana kalau saya puasa bhedug saja ya Tuhanku sayang? Aduh... pliss... </span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan maafkan aku, ahhh... Hamba khilaf. Kopi menggodaku, Tuhan tolong kuatkan imanku, mbak-mbak cantik di depanku sudah menyajikan kopi sasetan merek baru entah apa karena aromanya wangi sekali dan saya baru kenal baunya siang ini. </span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Ah kopi ini setan. Mbak-mbak yang tadi baru saja lewat memang cantik tapi saya lebih kesetanan dengan kopi daripada mbak-mbak tadi.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan plisss tolong kuatkan imanku. Kuatkan cintaku padamu. Bukan pada kopi. Hamba tak sudi semurahan itu.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cintaku padaMu tak semurahan itu!</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Masak kalah dengan kopi?</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Baru juga godaan kopi. Bagaimana dengan godaan lainnya? </span><br />
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Oh Tuhanku sayang, selamatkan hamba.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cintaku padaMu tak semurahan itu!</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun perkaranya tak semudah itu!</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kopi dimana-mana.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kopi masih dimana-mana.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jalan ke sana kopi.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jalan ke situ kopi.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya ada di pabrik kopi.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya dibayar untuk mengantar kopi-kopi sasetan yang sudah terseduh di cangkir kepada para pembesar.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sudah waktu dhuhur, bagaimana kalau saya puasa bhedug saja ya Tuhanku sayang?</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Henpon-</i>ku berdering, ternyata istriku menelepon,</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">"Sabar ya sayang... Waktu dhuhur telah tiba, sebentar lagi. Sudah setengah jalan... Sabar ya sayang..."</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan, Engkau menyelamatkanku!</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Terima kasih ya Tuhanku, Engkau menolongku.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Engkau menciptakan istri sehebat itu.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Tentu aku lebih mencintai istriku daripada jahanam kopi-kopi sasetan itu.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kugunakan logika berpikir, sudah setengah jalan, dan aku tak mau semurahan itu.</span></div>
</div>
<div style="-webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; text-decoration: -webkit-letterpress;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cintaku tak hanya seharga kopi sasetan!</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-15950168359774343192015-02-21T13:06:00.001+07:002015-02-22T02:14:14.085+07:00Sajak Kamu Tau<div><span style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLujswMQzkOEykO7QEuVKe1nWXKQ0rxwjJLrz6sip_DWcbON81XYfVuDMyVdADKvJsx2SapCyLyfvg9dzwrFYUjkvobHPPm784_OD7_dqYzAVTb16MRK0c28Owm-3lczCYoY7vuff3vyoi/s640/blogger-image--80551643.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLujswMQzkOEykO7QEuVKe1nWXKQ0rxwjJLrz6sip_DWcbON81XYfVuDMyVdADKvJsx2SapCyLyfvg9dzwrFYUjkvobHPPm784_OD7_dqYzAVTb16MRK0c28Owm-3lczCYoY7vuff3vyoi/s640/blogger-image--80551643.jpg"></a></div><br></span></div><span style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;"><div><span style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;"><br></span></div>"Kamu tau apa yang menarik dari bulan Februari?"</span><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;"><br></div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;">"Apa?"</div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;"><br></div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;">"Yang paling menarik dari bulan Februari itu, jumlah harinya cukup 28 hari saja mentok-mentok tambah satu hari jadi 29 hari, itu pun dalam empat tahun sekali. Ga tau ya kamu?"</div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;"><br></div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392);"><span style="text-decoration: -webkit-letterpress;">"Tau. Kamu tau, telat sehari aja lahirku jadi tanggal 29 Februari."</span></div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;"><br></div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;">"Tau. Kamu tau apa yang paling menarik dari bulan Maret?"</div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;"><br></div><div style="color: rgba(0, 0, 0, 0.701961); font-family: UICTFontTextStyleBody; font-size: 14px; -webkit-composition-fill-color: rgba(130, 98, 83, 0.0980392); text-decoration: -webkit-letterpress;">"Apa?"<br><div><br></div><div>"Yang paling menarik dari bulan Maret itu, hari turun gaji jadi lebih cepat beberapa hari dibandingkan bulan-bulan sebelumnya."</div><div><br></div><div>"Oh... Hahaha."</div><div><br></div><div>"Kalo ini tau ga?"</div><div><br></div><div>"Apa?"</div><div><br></div><div>"Kamu tau apa yang paling menarik dari kamu?"</div><div><br></div><div>"................."</div><div><br></div><div>"Kenapa gitu jawabannya, harusnya kamu tanya balik, 'Apa?', memang kamu tau jawabannya?"</div><div><br></div><div>"Apa?"</div><div><br></div><div>"Yang paling menarik dari kamu itu, ngguyumu yang kayak bekicot. Matamu yang kayak kucing. Alismu yang kayak ulet. Dan rambutmu yang kayak ijuk, semuanya kalo digabungin jadi satu, jadi kayak ga singkron. Tapi aku suka yang ga singkron-singkron."</div></div>Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-84168410894657772442015-01-30T12:48:00.000+07:002016-11-14T16:16:41.172+07:00KOJI TADANOBU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWFTX3RihE94OwjYQx1A2edT7AKcBJf7DM1z3HjYlaJ6UTVThVW3KFBnwfpJ7wPayaDokewzWh645AFB7As02BPhQqcv-XhAJwNPelyJb-JvZU0fGXEXLyoUbfawIUsXAagOx7fBAa3BZS/s1600/3218A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWFTX3RihE94OwjYQx1A2edT7AKcBJf7DM1z3HjYlaJ6UTVThVW3KFBnwfpJ7wPayaDokewzWh645AFB7As02BPhQqcv-XhAJwNPelyJb-JvZU0fGXEXLyoUbfawIUsXAagOx7fBAa3BZS/s1600/3218A.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: right;">
<span style="font-size: 10.0pt; line-height: 200%;">| <i>Oleh
Failasufa Karima An-Nizhamiya</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“...
Kendaraan terpantau padat merayap di bilangan Ikeboukou Street ke arah Bang
Bang Pink Street. Sementara Di Otonokame Street kendaraan berjalan lancar.
Sekian laporan lalu lintas oleh Mister Traffic-man 007 dari Yoruba FM.” Laporan
lalu lintas radio berirama staccato dengan ketukan satu per delapan birama dan
dilatarbelakangi musik yang seolah-olah mengajaknya berlari cepat-cepat
menggema dalam studio kerja Koji Tadanobu. Gabungan antara musik dan laporan
lalu lintas berketukan pendek dan terburu-buru identik dengan suasana pengap,
menghimpit, dan penuh oleh kepulan asap di tengah kota. Tadanobu benci
bersentuhan dengan suasana seperti itu. Padahal Tadanobu sendiri sekarang
sedang berada di dalamnya namun secara tak langsung ia tak tersentuh dari dunia
luar yang morat-marit. Semua dinding ruang kerjanya dilapisi oleh peredam suara
kualitas terbaik―tentu saja demi memperoleh ketenangan dalam dunia rekaannya
sendiri. Tadanobu sangat bergantung pada keadaan yang berada sesuai pada
tempatnya, sesuai pada koordinatnya masing-masing, dan sesuai pada jalur orbitnya.
Beruntung selanjutnya Yoruba FM memutarkan lagu “Till Death Do Us Part”-nya
White Lion. Memang judulnya terdengar agak melankolis dan mendayu-dayu, sangat
bukan Tadanobu. Namun siapa peduli, yang penting musiknya mengalun perlahan. Semut-semut
di dinding pun turut berjalan berbaris lagi membuat garis berlenggak-lenggok
bak seorang penari. Sepertinya ketegangan otot-otot Tadanobu pun sudah mulai
mereda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Kertas
gambar yang sudah berisi panel-panel gambar dan sketsa-sketsa pensil, ia
pandangi lekat-lekat. Semenit empat puluh detik ia terdiam tak bergerak—mungkin
sempat tak bernafas beberapa detik— lantas diteguknya secangkir kopi dingin di
sudut kanan meja, ia letakkan lagi cangkir kopi yang tinggal ampasnya saja,
kemudian mematung lagi tak lebih dari semenit. Segera setelah itu diambilnya
penghapus dan digosok-gosokkan ke beberapa panel sketsa pensilnya. Lalu ia
menggambar lagi di atas panel-panel yang telah menjadi kosong. Proses yang sama
pun berulang kembali hingga delapan kali dalam sehari. Pemandangan tersebut
sudah menjadi hal lumrah ketika Tadanobu sedang menggarap projek mingguan untuk
koran minggu. Sehingga apabila dikalkulasikan, Tadanobu bisa mengulang proses
seperti itu dalam seminggu, kurang lebih lima puluh enam kali, dan dalam
sebulan bisa lima ratus dua puluh empat kali, dan seterusnya-dan seterusnya.
Barangkali Tadanobu akan mati muda. Sesungguhnya Tadanobu menikmati proses
pengulangan-pengulangan semacam itu. Dan ia tak akan begitu peduli seumpama ia
mati karena hal tersebut, asalkan segalanya berjalan secara semestinya. Karena
yang terpenting baginya adalah ke-te-ra-tu-ran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Tadanobu!”
teriak pemilik warung oden pinggir jalan, “Kemarilah! Merapat ke sini. Mampir
dulu, hujan.” Memang hujan tidak begitu deras. Namun hujan rintik-rintik dengan
semangkuk oden adalah persekongkolan yang pantas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tadanobu
sedikit mengangkat dagunya ke arah pemilik warung oden seraya mengangkat tangan
kanannya sebagai pengganti kata, “lain waktu saja saya mampir,” seperti itu.
Tadanobu melanjutkan perjalanannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ia
melewati puluhan tempat makan, satu kantor Japanese Red Cross Society—lucu
sekali ada tempat donor darah di antara banyak tempat makan, agak mencolok dan
tidak sesuai, dunia yang dipijak Tadanobu terbuncang—, dan satu toko piringan
hitam sebelum sampai di Stasiun Danbashi. Jarak yang ditempuh dari studionya ke
Stasiun Danbashi adalah sejauh satu setengah kilometer. Akan tetapi Tadanobu
dapat memotong jalan menjadi setengahnya apabila ia masuk toko piringan hitam
“Beside You” lantas keluar melalui pintu belakangnya. Dari pintu belakang Toko
“Beside You” pintu itu bisa langsung tembus sampai ke jalan utama menuju
Stasiun Danbashi. Untuk dapat menembus toko tersebut, Tadanobu perlu usaha
ekstra—semacam tiket masuk tak tertulis. Ia rela merogoh koceknya demi
mengurangi jumlah ketidakteraturan yang akan ia dapatkan apabila ia berjalan di
rute normalnya ke Stasiun Danbashi. Ia menjadi rajin membeli piringan hitam
sebulan sekali. Ia juga membeli <i>turntable</i>
bekas di toko tersebut. Beruntung pula bagi Tadanobu selain karena toko itu
tidak terlalu ramai pembeli juga karena penjaga toko “Beside You” adalah
seorang wanita yang ramah dan menyenangkan. Wajahnya tidak cantik juga tidak
jelek, tetapi cukup mengesankan dan menarik. Dagunya hampir menyatu dengan
lehernya, seperti tidak ada garis batas yang jelas antara dagu dan leher,
tetapi bukan tipe leher yang bertumpuk karena lemak. Kepalanya mungil. Bentuk
mukanya seperti kacang kenari. Rambut hitam lurus sebahu dengan poni pendek
yang jatuh secara alami. Alisnya lurus tetapi cukup tebal untuk seorang wanita.
Jarak antara kedua matanya terkesan agak terlalu jauh padahal semisal diukur
dengan penggaris sepertinya masih terhitung dalam jarak yang semestinya. Diluar
semua ketidaksinkronan bentuk, ukuran, dan proporsi wajahnya, matanya bening
dan memiliki sorot ketenangan yang tak tergoyahkan. Ia juga tergolong wanita
yang berdedikasi tinggi pada pekerjaannya. Ia masih tetap hangat dan informatif
walaupun melayani para pengunjung yang sekedar mampir untuk menggodanya. Ia sering
mengajak ngobrol para pelanggannya tak terkecuali Tadanobu. “Selamat datang
Tuan Tadanobu, bagaimana hari Anda petang ini?” adalah sapaan khas si wanita
kepada Tadanobu. Tadanobu tidak menjawab. Walaupun begitu, sering si wanita
mengutarakan gagasannya seketika itu juga kepada Tadanobu, “Potongan rambut Anda
agak sedikit berbeda. Menjadi terlihat lebih segar.” Tadanobu diam saja. Akan
tetapi jika si wanita penjaga toko beruntung, Tadanobu akan membalas dengan
senyum singkat saja. Tadanobu tergolong tipe orang yang bergerak berdasarkan
kepentingannya belaka. Ia cuma akan menanyakan tentang piringan-piringan hitam
dan aksesoris <i>turntable</i> saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Akan
tetapi kali ini Tadanobu tak melihat sosok si wanita tersebut manakala menembus
Toko “Beside You”. Secara tidak sadar, Tadanobu sekonyong-konyong memiringkan
kepalanya ke kiri sedikit. Suasana menjadi sunyi seketika tanpa racauan
berbagai macam bunyi yang bercampur aduk. Tak ada suara yang masuk ke gendang telinganya
sekitar dua puluh tiga detik. Posisi kepalanya masih tetap miring sampai
gendang telinganya dapat menangkap gelombang suara lagi. Aneh. Harusnya saat
ini juga si wanita masih dalam jadwal shift menjaga toko. Tidak biasanya.
Mungkin sakit, pikirnya. Atau ada keperluan, pikirnya lagi. Tanpa bertanya
tentang si wanita murah senyum kepada penjaga toko penggantinya, Tadanobu
melanjutkan menembus Toko “Beside You”
sambil mengucapkan terima kasih. Terima kasih karena telah mengijinkannya
lewat. Si penjaga pengganti membalas senyuman Tadanobu dengan dengusan pendek.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pagi
berikutnya di studio, Tadanobu masih berkutat dengan gambar-gambar komiknya.
Masih seperti hari sebelumnya, masih di tahap sketsa dengan pensil dan
penghapus, masih sama seperti kemarin. Dalam seminggu Tadanobu lebih suka
mengerjakan dua sampai tiga episode sekaligus―memadatkan jadwal agar Tadanobu
dapat mengambil cuti beberapa hari―dengan satu kali kunjungan rutin ke editor
tiap Kamis sore untuk menyerahkan naskahnya. Hari ini Senin sore. Selasa dan
Rabu untuk tahap <i>inking</i>, <i>rendering,</i> lanjut <i>editing </i>di komputer hingga Kamis siang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Studio
Tadanobu berdiri tiga tahun lalu, sejak saat itu ia tinggal di dalam studionya
sendiri agar lebih banyak waktu yang ia hemat. Lebih baik waktunya diefektifkan
untuk tidur daripada habis di jalan. Akan tetapi setahun terakhir ini Tadanobu
hampir harus selalu pulang ke rumah ibunya di Fujitaro karena sesuatu hal.
Tadanobu merasa mual jika mengingat harus bergulat dengan kenyataan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Seumpama
bisa terus melanjutkan hidup tanpa keluar studio, maka Tadanobu dengan senang
hati akan melakukannya. Prinsip hidup Tadanobu adalah berdasarkan kesesuaian,
keseimbangan, keteraturan, dan rutinitas. Tadanobu akan terus memperjuangkan
pola hidupnya yang seperti itu. Sungguh sayang, pada kenyataannya hidup
Tadanobu tidak akan pernah semudah itu.
Ia tidak bisa selamanya tidak keluar selangkah pun dari studionya―dunia kecil
yang bisa ia atur semaunya agar seusuai dengan prinsip hidupnya. Apabila
orang-orang atau rekan membutuhkannya, silakan saja datang ke rumah studionya.
Ia tidak akan pernah bisa menerapkan aturan seperti itu. Ia tetap harus keluar
dari “rumah”-nya. Yang artinya keluar “rumah” adalah memperbanyak kemungkinan
segala bentuk ketidaksinkronan bersentuhan langsung dengan dirinya dan tentu
saja hal tersebut akan mampu melimbungkannya sedikit demi sedikit. Ia tetap
harus keluar studio untuk bertemu editornya seminggu sekali, belanja bahan
makanan seminggu sekali―kemudian menumpuknya di kulkas sebanyak mungkin
terutama makanan kalengan dan siap saji―, ditambah dengan fakta bahwa sekarang
ia harus melalui lautan manusia sehari dua kali untuk pulang pergi dari studio
ke rumah ibunya. Ia membenci keramaian manusia tetapi sekaligus tidak bisa
mengacuhkan para manusia yang telah berusaha beramah tamah dengannya―karena
prinsip keseimbangannya itu, aksi sama dengan reaksi, harus seperti itu.
Tadanobu akan membalas mereka sekenanya. Kadang bertegur sapa sedikit, tersenyum
sepantasnya sedikit, dan melambai sedikit. Tadanobu merasa kram pada perutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Rasa
Senin sore hari ini masih sama seperti rasa Minggu sore kemarin. Tidak ada yang
berubah. Pekerjaan masih sejumlah pekerjaan kemarin, tak ada kemajuan yang
signifikan. Sore hari hujan rintik-rintik masih sama dengan hujan rintik-ritik
kemarin―mungkin jumlah dan kecepatan tetesannya juga masih sama persis dengan
jumlah dan kecepatan tetesan hujan Minggu sore kemarin. Sepertinya dunia masih
berputar pada tempatnya. Dunia tampak indah dalam sekejap. Dan tentu saja
keramaiannya masih sama seperti Minggu sore kemarin. Mungkin hanya akan
bertambah jumlah orang yang membawa payung dibandingkan hari kemarin―dunia
Tadanobu oleng walau sedikit. Pemilik warung oden Eita-san juga masih menyapa
seperti kemarin, “Tadanobu! Kemarilah! Merapat ke sini. Mampir dulu, hujan.”
Tadanobu juga masih mengulang lambaian tangan kepada pemilik warung oden
sebagai tanda “lain waktu saja saya mampir”. Ketiadaan si wanita penjaga toko
pun masih sama mengagetkannya seperti kemarin. Dunia kembali tampak indah
seketika. Sampai-sampai Tadanobu tidak sadar bahwa si wanita yang tak cantik
dan tak jelek tetapi menarik sudah berhenti kerja sejak sepuluh hari yang lalu.
Dunia memang berjalan seperti yang seharusnya. Tidak ada pergeseran sedikitpun.
Seperti inilah dunia yang sempurna―bagi Tadanobu. Bisa jadi Tadanobu akan mulai
tersadar tentang ketidakberadaan si wanita, andaikata si pejaga pengganti telah
menegur Tadanobu. Dan benar! Si penjaga pengganti menegur Tadanobu setelah enam
kali berturut-turut Koji Tadanobu seenaknya keluar masuk pintu belakang Toko “Beside
You”. Lantas Tadanobu berangsur-angsur mulai sadar tentang ketiadaan si wanita
mantan penjaga Toko “Beside You”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Kemana
perginya wanita penjaga toko sebelummu?” tanya Tadanobu kepada si penjaga
pengganti dengan nada datar. Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutnya
tanpa perlu melalui portal pusat kesadarannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Ia
berkata kepadaku bahwa ia telah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan
penghasilan yang lebih baik pula,” jawab si penjaga pengganti ketus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Dimana?”
tanya Tadanobu lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Ia
tidak memberitahukan detailnya kepadaku.” Percakapan berhenti sampai di situ. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Keduanya
secepat mungkin memalingkan muka. Si penjaga pengganti kembali bertugas sebagai
si penjaga toko di balik meja kasir seraya sibuk memainkan pena entah menulis
apa. Sedangkan Tadanobu berjalan menjauhi pintu belakang tempat ia biasa
memotong jalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Selagi
Tadanobu akan membuka pintu ke arah luar, ia berbalik menghadap si penjaga
pengganti dan bertanya, “Siapa namanya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Siapa
yang mana?” Si penjaga pengganti mendongak sedikit dan balik bertanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Si
wanita penjaga toko sebelummu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Aku
tak tahu,” jawab si penjaga pengganti singkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Sama,”
jawab si Tadanobu lebih singkat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Aku
akan membungkus oden untuk ibu, batin Tadanobu. Tadanobu menutup pintu toko dan
berbalik mampir ke warung oden. Dunianya mulai oleng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Apakah
Tadanobu-san tidak tau kalau wanita penjaga toko yang biasanya Tadanobu-san
tembus itu sudah tidak bekerja di situ?” tanya pemilik warung oden.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tadanobu
menggeleng.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Aneh,”
kata kata si pemilik warung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tadanobu
menatap lawan bicaranya dengan pandangan tidak mengerti. Ia pun tak mengerti
bagaimana orang-orang ini dapat mengetahui namanya. Koji Tadanobu. Padahal sedikit pun ia tidak
pernah ingat kapan ia memperkenalkan diri kepada mereka sebagai Tadanobu. Namun
Tadanobu membiarkan pertanyaan itu terus menggema di kepalanya tanpa perlu
jawaban, mungkin jawabannya “yasudah begitu saja, terjadilah saja”, seperti itu
saja. Tadanobu hanya mampu mengerti bahwa wajar saja jika ia tidak mengetahui
nama mereka satu persatu karena memang begitu adanya, ia tidak pernah
berkenalan satu persatu dengan mereka―kendatipun ia bertemu dengan mereka setiap
hari. Tetapi ia merasa ada sesuatu yang salah andaikata seseorang mengetahui
namanya sedangkan ia sendiri tidak tahu nama orang tersebut. Walaupun Tadanobu
orang yang seenaknya, Ia merasa ada ketidakserasian atas hal tersebut. Hukum
aksi-reaksi sepertinya tidak berjalan secara semestinya. Dan itu mengganggu
kesadarannya. Dunia Oleng, begitu Tadanobu menyebutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sekadar
kebetulan saja, Tadanobu tahu nama si pemilik warung oden dari nama warungnya
“Warung Oden Eita-san”, yang artinya si pemilik bernama Eita. Secara kebetulan
pula Tadanobu mengetahui nama lelaki pemilik warung sake kecil persis di
seberang studionya―yang entah darimana lelaki itu juga tahu nama Koji
Tadanobu―, dari papan nama warungnya. <i>Jadi
kami impas</i>, begitulah menurut hukum Tadanobu, besar aksi harus sama dengan besar
reaksi. Tadanobu tidak pernah terlalu berusaha untuk menemukan nama seseorang
yang juga mengetahui nama Tadanobu. Semuanya sekadar berdasarkan
kebetulan-kebetulan belaka. Hanya pada satu kasus ini saja, yaitu si wanita
yang tak cantik juga tak jelek ini, Tadanobu tak kunjung menemukan kebetulan
itu hingga ia membiarkan saja ketimpangan itu berlalu begitu lama. Barangkali
Tadanobu merasa aman karena berpikiran bahwa wanita itu tidak akan pernah pergi
kemana-mana. Atau mungkin saja karena pembawaan wanita itu memancarkan
ketenangan yang mendalam―bahkan ketika ia bersuara pun, terkesan seakan-akan ia
adalah <i>automatic machine―</i>sehingga
kadang keberadaan wanita itu sendiri malah menjadi tidak kentara. Entah itu
keberuntungan atau malah petaka. Dan sekarang wanita itu menghilang entah
kemana. Tadanobu harus mencarinya. Tadanobu harus mengetahui namanya, entah
dengan cara apa. Dunia Tadanobu seakan-akan bergeser keluar jalur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Sepertinya
sudah seminggu lebih wanita itu tidak bekerja lagi di Toko Piringan Hitam
‘Beside You’ sedangkan Tadanobu-san setiap hari masuk ke toko itu dan baru
sekarang Tadanobu-san sadar kalau wanita penjaga toko itu sudah tak pernah
muncul lagi. Agak ganjil rasanya, Tadanobu-san.” Suara Eita si pemilik warung
oden sayup-sayup terdengar seperti baru saja datang dari tempat yang jauh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Eita-san,
apakah Eita-san tau nama wanita itu?” tanya Tadanobu kembali menduduki
kesadarannya lagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Sama
sekali tidak, Tadanobu-san,” jawab Eita seraya memasukkan oden ke kantong
plastik untuk ibu Tadanobu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tadanobu
mengucapkan terima kasih atas odennya dan pulang dengan agak limbung. Dalam
perjalanan ia memikirkan apakah sebaiknya ia bertanya lagi pada si penjaga
pengganti itu. Akan tetapi ia juga tahu bahwa ia tak akan semudah itu mendapatkan
nama si wanita dari si penjaga pengganti walaupun ia meminta bertemu dengan
pemilik tokonya. Maka Tadanobu terus memikirkan cara-cara lain. Ia ingin segera
meletakkan segala sesuatu kembali berada di tempatnya masing-masing.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sepuluh
hari berlalu. Petang hari, hujan masih rintik seperti petang-petang sebelumnya.
Walaupun ia masih terbebani dengan usaha pencarian nama si wanita penjaga toko, hari-hari Tadanobu masih
berjalan seperti semestinya. Memandang-mandangi kertas gambar, menyeketsa,
menghapus sketsa, menyeketsa lagi, setiap petang pulang ke rumah ibunya,
paginya pergi lagi ke studio di tengah Kota Danbashi. Dan tetap memotong jalan
dengan menembus Toko “Beside You” juga tetap membeli piringan hitam sebulan
sekali. Tadanobu tidak pernah mengeluh dan bosan dengan rutinitasnya itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Sebulan,
dua bulan, tiga bulan, masih juga sama seperti hari-hari, minggu-minggu, dan
bulan-bulan sebelumnya. Tak ada perubahan yang terlalu kentara. Hanya saja
hujan sudah bosan turun rintik-rintik. Hujan menjadi deras dengan titik-titik
hujannya yang bulat besar-besar. Juga belum ada kemajuan yang berarti mengenai pencarian
nama wanita itu. Dunia Tadanobu masih oleng, walau sudah tidak terlampau oleng
seperti tiga bulan yang lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tadanobu
ingin sejam dua jam tidak memikirkan nama wanita itu. Nama yang bahkan ia tidak
tahu bagaimana ia harus menuliskannya, dan sekeras apapun memikirkan cara
menemukan nama wanita itu, ia tak kunjung sampai pada ujung pangkalnya.
Rasa-rasanya persoalan nama itu mengambang di tengah laut yang tenang. Maka ia
pergi menonton bioskop. Film 1990 sedang diputar di bioskop. 1990 dimainkan
oleh Robert De Niro dan Gerard Depardieu. Film yang cukup panjang. Dalam 317
menit Tadanobu telah berhasil tidak berpikir apa-apa kecuali film yang
mengambil setting di banyak negara Eropa. Lumayan, berjalan-jalan virtual dan
memanjakan mata tanpa terganggu oleh hiruk-pikuk sekitar karena semua orang
duduk manis di tempat duduk masing-masing, pikir Tadanobu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tadanobu
keluar ruang studio bioskop paling akhir. Membaca sampai habis nama-nama pemain
dan orang-orang di balik layar. Iklan pun ia baca hingga tak tersisa. Selepas
berdiri dari kursinya, ia mendongak ke kursi depannya yang telah kosong. Dompet
wanita berbahan kulit berwarna hitam tertinggal di kursi depannya. Ia membuka
dan melihat apa isi dompet tersebut, tentu saja ada sejumlah uang di dalamnya.
Lantas ia membuka bagian kartu identitas pemilik dompet tersebut. Ia menemukan
bahwa foto di kartu identitasnya adalah foto wanita yang sudah lama dicarinya.
Tulisan “Mayumi Shouta” tertera di sebelah fotonya. Ia merasakan sensasi mati
rasa sejenak di tubuhnya. Ia mengulang lagi membaca nama di kartu identitas
tersebut seraya melafalkan nama itu pelan. Mayumi Shouta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Bagaikan
dihembus angin laut, rongga perut Tadanobu berdersir malu-malu. Tangannya mati
rasa dan tubuhnya membatu perlahan. Seketika itu juga, sosok wanita itu
lambat-lambat muncul di hadapannya mulai dari ujung kaki, pinggang, perut,
dada, tangan, leher, hingga kepala. Menyembul dari tanah menyeruak ke atas bak bangunan
tinggi yang dibangun dari kaki pondasi hingga bagian atap gedung yang
dipercantik dengan parabola di atasnya. Bangunan yang dibangun secara runut, cermat,
juga cepat oleh makhluk ajaib kemudian dalam sekejap bangunan itu menjadi utuh,
tinggi, kokoh, dan anggun serta sedap dipandang. Mayumi Shouta muncul mengenakan sepatu pantofel hitam mengkilat, </span><span style="font-family: 'times new roman', serif; font-size: 16px; line-height: 200%;">rok selutut berlayer-layer dari bahan sifon ungu, </span><span style="font-family: 'times new roman', serif; font-size: 16px; line-height: 200%;">kemeja katun putih dengan </span><span style="font-family: 'times new roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 200%;">setelan jas warna abu-abu kebiruan, dan topi mungil yang warnanya senada dengan
warna rok sifonnya turut mempermanis penampilannya. Warna rambutnya diubah menjadi burgundi. Namun tatanan
rambutnya masih sama, lurus sebahu dengan poni yang jatuh alami di atas alis. Matanya
juga masih bening mempesona. Bening yang sangat bening hingga tak akan ada yang
tega mengoyak-ngoyaknya. Tanpa sempat ditakjubi berlama-lama, lantas si wanita bersuara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Kenichi-kun?”
tanya wanita dengan suara yang masih sama seperti yang ia kenal dulu, suara
yang membawa angin ketenangan mendalam dan tak tergoyahkan seakan-akan ia
adalah <i>automatic machine.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Berbalik
arah. Kini giliran Tadanobu yang menghilang perlahan. Menipis kemudian lenyap
seketika bak debu yang membuar meledak. Tadanobu masuk ke dalam dunia
ketiadaan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">SELESAI<o:p></o:p></span></div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-11076200062090403682015-01-25T13:52:00.001+07:002015-01-25T13:52:24.704+07:00Telepon<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg954lYYYPcgkEBjsdNiMjL9QKnpcznSfqsUkRPjJkkHXs6Kp2gVBwAoKea12YNeZ9mqpMx8EQs2pOP0ObTlS9sfaMjQH4D-hcFnR3MnKWUT8X8GyPWiyPIyeXwTBx0zs7DkwnsKRcS9rr4/s640/blogger-image--2078807613.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg954lYYYPcgkEBjsdNiMjL9QKnpcznSfqsUkRPjJkkHXs6Kp2gVBwAoKea12YNeZ9mqpMx8EQs2pOP0ObTlS9sfaMjQH4D-hcFnR3MnKWUT8X8GyPWiyPIyeXwTBx0zs7DkwnsKRcS9rr4/s640/blogger-image--2078807613.jpg"></a></div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;"><div class="separator" style="clear: both;">Telepon berdering tak henti-henti. Dering yang tanpa ujung. Hening. Berdering lagi. Mengganggu tidur.</div><div class="separator" style="clear: both;">"Halo."</div><div class="separator" style="clear: both;">"Fel, wes maem?"</div><div class="separator" style="clear: both;">Fela mengangguk.</div><div class="separator" style="clear: both;">"Fel, wes maem?"</div><div class="separator" style="clear: both;">Fela mengangguk lagi.</div><div class="separator" style="clear: both;">"Fel, wes maem durung? Kok ket mau tak takoni ra njawab?"</div><div class="separator" style="clear: both;">"Kan aku wes njawab."</div><div class="separator" style="clear: both;">"Njawab opo?"</div><div class="separator" style="clear: both;">"Aku wes ngangguk yo..."</div><div class="separator" style="clear: both;">Hening di kejauhan. Lantas halilintar menggelegar,</div><div class="separator" style="clear: both;">"Iki kan neng telepon. Aku yo ra reti nek kowe ngangguk."</div><div class="separator" style="clear: both;"><br></div><div class="separator" style="clear: both;">Seharusnya anggukan atau gelengan antar saluran telepon sudah bisa terbaca dari jauh. Seharusnya manusia lebih banyak mendengarkan dan membaca pertanda. #ikingomongopotoyoh *percakapan sembilan tahun silam. *ra ono hubungane karo foto kucing. *tapi kucinge lucu. *pemanasan nulis, nulis cerpen sik tokohe ra kongret.</div></div>Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-14082264962604868932015-01-21T15:16:00.001+07:002015-01-21T15:43:47.159+07:00Coloring Book Vol.4<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSHzEFTkE7JyPNDGWn2rH05EETRbfrZn88gcwRPcRUcfN3v4DtaAKC4TffLZrb1ekvUYcbpo7Yf3Nivc0aniPNHO7lHcAkSWflnKYpPBpKbMSZtm0Y84sM5YWBgmCLKSny0WVRCHEZKUtb/s640/blogger-image-286564681.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSHzEFTkE7JyPNDGWn2rH05EETRbfrZn88gcwRPcRUcfN3v4DtaAKC4TffLZrb1ekvUYcbpo7Yf3Nivc0aniPNHO7lHcAkSWflnKYpPBpKbMSZtm0Y84sM5YWBgmCLKSny0WVRCHEZKUtb/s640/blogger-image-286564681.jpg" /></a></div>
<br />
I've got mine! Yeah. My first doodle is on this book, Coloring Book Vol.4, the coolest book for my future children.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Just arrived from <a href="http://www.doodlersanonymous.com/" target="_blank">Doodlers Anonymous</a>, Miami Florida. I've got international package. So happy!<br />
<br />
See my portofolio on behance.net >>> <a href="https://www.behance.net/failasufaka7a7" target="_blank">https://www.behance.net/failasufaka7a7 </a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.behance.net/failasufaka7a7" target="_blank"><img alt="https://www.behance.net/failasufaka7a7" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTTlI0nWadX2d2f2n5UF7PLZvi072f6YaoSka56QbOwOOfGU5GvonrAcvUbO07l4HkDhFnqRUKPMZDRPQ2vbCmDb6gg8WgkuAIUAhHE2zISEJtMhhqi4pd1PWzqCLshBjlbukOJ9xeNDd0/s640/blogger-image--752622469.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4DbtAUFtwP9Bd6NUla2R1DicTGijMBrHAN8LSgoX2RTXeKrfSihje7ZcfwXD722DsHqcBGBPYGpW67aGxdrbC_q0B8I4Zb-t7uQT2ZdNdiYikjfIdBA2kTWBGU5VSI6p-0aHaBx3UFuYH/s640/blogger-image--862255726.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4DbtAUFtwP9Bd6NUla2R1DicTGijMBrHAN8LSgoX2RTXeKrfSihje7ZcfwXD722DsHqcBGBPYGpW67aGxdrbC_q0B8I4Zb-t7uQT2ZdNdiYikjfIdBA2kTWBGU5VSI6p-0aHaBx3UFuYH/s640/blogger-image--862255726.jpg" /></a></div>
</div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-83993173077732567412015-01-08T14:30:00.002+07:002015-01-08T15:29:44.286+07:00B O L O N G<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://m1.behance.net/rendition/modules/132969099/disp/11539c2860f7343401ad997f4357fa7d.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://m1.behance.net/rendition/modules/132969099/disp/11539c2860f7343401ad997f4357fa7d.jpeg" width="300" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Kosong dalam bolong yang melompong.<br />
Gigi berasa ompong tak mampu menolong.<br />
Omong kosong.<br />
Sesungguhnya kosong ini serupa dengan anjing melolong.<br />
Jadi, aku ini macam anjing melolong?<br />
Melolong minta ditolong.<br />
Tolong, tolonglah hambaMu yang kosong.<br />
Kosong selalu mencariMu ke langit yang bolong.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
Selagi kutengadahkan wajah ke langitMu,</div>
<div style="text-align: left;">
kutemukan langit itu bolong, bolong hingga menuju rumahMu.</div>
<div style="text-align: left;">
Sebentuk lubang di langitMu.</div>
<div style="text-align: left;">
Kata para orang pintar, itu <i>Worm Hole</i>.</div>
<div style="text-align: left;">
Apakah aku harus terbang ke langit, mengantar surat untukMu,</div>
<div style="text-align: left;">
lantas kutitipkan surat di bolongnya langit hingga sampai padaMu?</div>
<div style="text-align: left;">
Itu agar Engkau menolongku.</div>
<div style="text-align: left;">
Aku butuh ditolong.</div>
<div style="text-align: left;">
Akan kutulis surat minta disokong.</div>
<div style="text-align: left;">
Sokong jiwaku yang ompong.</div>
<div style="text-align: left;">
Menuju langitMu yang bolong.</div>
<br />
<br />
Rasanya lama kutak singgah dalam pangkuanMu.<br />
Lama kutak merayuMu.<br />
Engkau pasti suka dibujuk, dicumbu, dan dirayu.<br />
Nanti pasti kutulis surat rayuan pula untukMu.<br />
<br />
<br />
Tuhan, dimana alamat rumahMu?<br />
Ba'da magrib nanti aku akan naik ke langitMu yang bolong,<br />
kukirim surat ini padaMu.<br />
Ladalah, aku malah ngeblog,<br />
gobloknya aku.<br />
<br />
<br />
Harusnya kuemail saja padaMu.<br />
Tuhan, mana alamat emailMu?<br />
Jadi aku tak perlu naik ke langitMu yang bolong.<br />
Capek. Aku mau tidur. Mungkin sampai ngorok.<br />
<br />
<br />
Dan Tuhan menggaplok <i>ndas</i>ku.<br />
Sakit yo...</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-59448735737353025232014-12-24T13:21:00.002+07:002014-12-29T11:26:25.285+07:00Pendekar Tongkat Emas, Film Genre Baru Penutup Akhir Tahun 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dikarenakan
konsep dan tema film Pendekaran Tongkat Emas oleh Mira Lesmana film adalah film
genre baru</span><span style="font-size: 16px; line-height: 24px;">, kolosal persilatan,</span><span style="font-size: 16px; line-height: 24px;"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang digarap dengan apik, saya memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia
dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;">―</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">mengikuti gaya penuturan percakapan di film tersebut.
Saya memikirkan bahwa menarik juga menulis dengan gaya yang sangat EYD jaman
persilatan namun tetap menarik untuk dibaca. Saya menjadi teringat akan film Misteri Gunung Merapi sebelum menonton film ini, karena saya dulu penggemar film seri Misteri Gunung Merapi (sebelum film tersebut menjadi terlalu dipanjang-panjangkan episodenya). Tentu saja eksekusi film Pendekar Tongkat Emas dikemas lebih apik dan halus pengemasannya berhubung akan ditayangkan di layar lebar.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="background-color: #999999; color: white; font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: large;">Review
Film Pendekar Tongkat Emas</span><span style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://static.inilah.com/data/berita/foto/2115351.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://static.inilah.com/data/berita/foto/2115351.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto dari mbah google</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apa
yang akan terjadi jika empat murid (Biru, Gerhana, Dara, dan Angin) yang
dibesarkan bersama-sama oleh Guru Cempaka (Christine Hakim) harus saling
bertarung memperebutkan Tongkat Emas milik Sang Guru? Biru (Reza Rahadian)
berkomplot dengan Gerhana (Tara Basro) kemudian menghasut perguruan Sayap Merah
untuk turut mengejar Dara (Eva Celia) dan Angin (Aria Kusumah) yang membawa lari
Tongkat Emas. Dara dan Angin ditemukan oleh Elang (Nicholas
Saputra) yang menolong mereka saat keadaan mereka telah sekarat. Lantas
bagaimana nasib Dara dan Angin saat mereka sedang menjadi buronan namun harus
mencari Naga Putih untuk mempelajari jurus Tongkat Emas Melingkar Bumi?
Bagaimana kelanjutannya? Bagaimana kelanjutannya? Lekas kalian semua menonton
saja kelanjutannya di bioskop-bioskop kesayangan kalian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai
seorang penonton dan penikmat film, saya berkesimpulan bahwa, <b>pertama</b>:<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Opening</span></i><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> film Pendekar Tongkat Emas ini
sungguh sempurna dari segi suara dan visual. Suara Christine Hakim yang begitu matang
dan berkarakter telah muncul di awal film beserta suguhan visual yang apik. Pemicu
konflik besarnya telah dijabarkan dengan samar-samar pada <i>opening</i>nya. Memelihara empat anak macan. Sungguh sebenarnya memelihara
anak macan adalah bukan tindakan bijak, tetapi tetap saja Cempaka memeliharanya.
<i>Opening</i> yang menggelitik dan menimbulkan
rasa penasaran karena Cempaka tetap mempertahankan untuk memelihara anak macan
tersebut hingga mereka tumbuh besar dan siap untuk meneruskan ilmu silat
Cempaka.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
segi lokasi dan teknik pengambilan gambar, padang rumput Sumba yang menjadi
lokasi utamanya benar-benar terekspos sisi eksotisnya. Bahkan ketika saya
melihat padang rumput yang bergunung-gunung, sempat sekelebat film the Hobbit
muncul di benak saya. Pengambilan lokasi syuting film The Hobbit kebanyakan di
studio, untuk kebutuhan gambar gunung, menara, lembah, dan gua tentu saja
menggunakan permainan komputer. Sedangkan dalam pembuatan film Pendekar Tongkat
Emas, mereka benar-benar turun ke lokasi dataran padang rumput Sumba. Dan
sedikit terpikir oleh saya untuk tidak percaya, apakah ini benar-benar
Sumba-Indonesia? Apakah gundukan tanah di padang rumput tersebut adalah efek
komputer saja (saya menyebutnya <i>copy paste</i> gundukan tanah). Indah sekali!<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selanjutnya
<b>kedua</b>,</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk
film sekelas layar lebar di tanah air, hati saya sedikit retak ketika Tara
Basro muncul di <i>scene-scene</i> selanjutnya. Senyum dan ekspresi mata Tara Basro
seperti kurang alami. Yang terbayang oleh saya saat itu adalah akan lebih baik
apabila senyum dan sorot mata Tara Basro sebagai Gerhana seperti peran yang
dibawakan oleh Keira Knigtley di film <i>Never
Let Me Go</i>. Sorot mata licik dan senyum yang seksi menggoda. Atau bisa juga
sorot mata Nicole Kidman saat memerankan tokoh antagonis di Film <i>Golden Compass</i> atau Paddington. Sangat luwes dan alami. Untuk aktris Indonesia, yang muncul di
kepala saya untuk memainkan tokoh Gerhana adalah Meriam Bellina. Namun sayang,
Meriam Bellina sekarang lebih pas bersanding dengan Slamet Rahardjo daripada menjadi Gerhana.
Kembali lagi ke Tara Basro, <i>gesture</i> tubuh Tara Basro telah cukup apik sebagai tokoh
Gerhana yang berkuasa tetapi licik. Namun c<i>hemisty</i> antara Tara Basro dan Reza Rahadian masih kurang kuat. Untuk
adegan silatnya, semua pemainnya jempolan, usaha semua pemainnya patut diapresiasi. Apalagi tokoh Angin (Aria Kusumah) dan anak kecil di penutup filmnya. Saat saya
menonton si anak kecil di penghujung film, rasanya sudah seperti menonton adegan kunfu di film-film tiongkok. Mungkin harapan mereka
adalah ingin seperti film-film kungfu sekelas <i>IP Man</i> atau <i>Fearless</i>. Oh, tentu saja
saya sangat tersuguhi adegan silat klimaks di akhir film antara Biru, Gerhana,
Elang, dan Dara. Namun akan lebih baik jika adegan silat-silat di <i>scene</i> sebelum-sebelumnya pun
sehebat adu silat saat klimaks keempat tokoh tersebut bertarung secara berpasangan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saya
sendiri sangat suka akting Whani Darmawan saat memerankan tokoh Guru Perguruan Sayap
Merah, sungguh alami sekali dan mengalir begitu saja. Saya harap akting tokoh utama pun
sematang Whani Darmawan dan Chirstine Hakim.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahkan
saya juga sangat terpukau dengan akting ibu-ibu<i> </i>yang berbaju merah marun, ibu-ibu<i> </i>yang menyanyi dan menari saat prosesi
pemakaman yang di pimpin oleh Guru Perguruan Sayap Merah. Walaupun kemunculannya hanya sekilas, adegan tersebut sempat membuat saya berpikir, “Apakah ibu-ibu ini
penduduk asli Sumba? Waw. Aktingnya luwes sekali saat menari-nari
sambil membagikan makanan.”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bahkan
Prisia Nasution sebagai Cempaka Muda dan Darius Sinathrya sebagai Naga Putih
kalah jauh aktingnya dengan Whani Darmawan dan ibu-ibu yang saya maksud di atas.
Saya berharap untuk film-film selanjutnya yang akan digarap, karakter-karakter
dan akting para pemainnya lebih kuat dan matang seperti para seniornya. Termasuk juga di bagian
detail, yaitu akting anak-anaknya dan penduduk sekitar, rasanya pandangan
mata dan cara bercakapnya masih kurang mengena. Mungkin cara ucap bahasa Indonesia masa jaman persilatan memang
agak susah, terkesan kaku sehingga saya maklumi. Akan tetapi hal
tersebut juga harus merupakan tantangan untuk dapat memerankan keaneragaman
aksen dan macam dialog yang ada di Indonesia. Film ini banyak <i>miss</i> di bagian detail. Saya berharap
untuk film yang akan digarap selanjutnya dapat dikerjakan dengan sedetail
mungkin sampai bagian terkecilnya, hingga maksimal dan sesempurna mungkin.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><b>Ketiga:<o:p></o:p></b></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saat Naga Putih mulai muncul dalam scene, yang sungguh-sungguh saya perhatikan
adalah rambut si Naga Putih. Rambutnya nampak seperti rambut di iklan-iklan sampo. Saya
berpikir mungkin rambut Naga Putih terlalu bersih untuk rambut ukuran pendekar
yang hidup di alam terbuka. Masih nampak seperti rambut palsu (wig). Padahal
rambut Elang (memang rambut asli Nicholas Saputra) dan Biru nampak alami sekali.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><b>Keempat:</b><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada dua atau tiga <i>scene</i> pemandangan yang tak perlu, sekitar dua atau tiga detik<i> </i>masih ditayangkan di film ini
sehingga film terasa kurang padat. Seharusnya film masih bisa lebih dipadatkan
lagi. Misalnya saat adegan dua burung beterbangan di perairan Sumba dengan
backsound suara</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;">—</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">sebenarnya backsound tersebut telah pas untuk menunjang adegan sebelum dan
setelahnya, namun gambarnya saya rasa kurang tepat, terasa kosong dan tidak bercerita hingga saya langsung terbayang
acara National Geograpic Wild.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk
cerita, saya rasa masih terlalu biasa, belum terlalu banyak konflik yaitu hanya
mengenai perebutan kekuasaan dan konflik batin Elang sendiri. Sedangkan bagian konflik
batin Elang untuk memegang teguh janjinya masih kurang terekspos kuat. <i>Chemistry </i>Eva Celia dan Nicholas Saputra, saya rasa juga masih kurang. Untuk aktingnya, Eva Celia pada setengah jam pertama masih terlihat agak kaku, untuk selanjutnya sudah lumayan luwes. Dan nilai moral paling kuat yang dapat saya tangkap dari film tersebut adalah, bahwa janji memang harus ditepati, Elang memutuskan untuk mengorbankan egonya daripada harus merelakan kepentingan masyarakat kampung yang dijajah oleh kekuasaan dunia persilatan yang telah salah arah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b>Kelima:</b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sejujur-jujurnya
saya sangat mengapresiasi film Pendekar Tongkat Emas dari segi sinematografi
dan audionya. Film ini sangat kuat di settingnya. Tak disangka dengan latar
tanah Sumba, film ini mampu memanjakan mata penontonnya dan mengagumi tanah
Indonesia. Dan backsound suara jangkriknya, sungguh menancap hebat di hati
saya, langsung berkelebat suasana di ranah pedesaan tempat saya tumbuh.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span>
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Skenarionya: TOP! Saya suka bahasa Indonesia dengan EYD yang digarap dengan apik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="line-height: normal; text-align: center;">Semoga dengan review saya sebagai penikmat film, film Indonesia genre silat kolosal ini bisa lebih baik lagi, hingga sekelas IP Man atau Crouching Tiger Hidden Dragon.</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i>Good luck for next project then!</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i><br /></i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i>#NontonPTE </i>untuk meningkatkan dan mendukung kualitas perfilman Indonesia agar semakin baik, film Indonesia tidak kalah dengan film luar. Lokasi yang diambil di PTE ini sungguh mumpuni memanjakan mata penonton. Indonesia punya! Sumba!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i></i></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB6po3yKCUBcq3nKNdO5cF50H30oQcqiVMMP-UPQk7OEIvlcEyJijhChUV8mb-UGrML4oLnVmNiuVxenHHJH_XyVBXSztGnLgwuyUYAoDUrS5gJroWhTKmvhd93U7u7iM51E7Gh3BFRfN2/s640/blogger-image-357531589.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB6po3yKCUBcq3nKNdO5cF50H30oQcqiVMMP-UPQk7OEIvlcEyJijhChUV8mb-UGrML4oLnVmNiuVxenHHJH_XyVBXSztGnLgwuyUYAoDUrS5gJroWhTKmvhd93U7u7iM51E7Gh3BFRfN2/s640/blogger-image-357531589.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tiket Pendekar Tongkat Emas. Semoga saya beruntung, untung-untungan berjalan-jalan ke Lokasi syuting film Pendekar Tongkat Emas, Halo Sumba!</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i></i></span></div>
<div style="font-style: italic; line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i><br /></i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<b>Soliloquy</b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Premier
perdana Pendekar Tongkan Emas diputar di bioskop pada hari Kamis, 18 Desember
2014. Sesungguhnya saya akan langsung menonton premiernya. Kenyataan yang
terjadi sebelum saya pergi bertandang ke XXI Cipinang Mall, kawan saya Rino
mengirim pesan saat siang hari, “Saya mempunyai sisa satu tiket The Hobbit pada
tengah malam ini, apakah kamu sudi mengganti tiket tersebut?” Saya tidak perlu
berlama-lama memikirkan jawabannya, Rino yang malang, daripada mencari-cari orang
lagi kemudian saya menyetujui tawarannya. Sekaligus saya sudah mempunyai janji dengan
Dodi. Dodi menawarkan menonton Pendekar Tongkat Emas pada hari Jumat daripada
Kamis. Kamis berganti Jumat, Jumat datang beserta hujan sehingga kami
membatalkan acara menonton Pendekar Tongkat Emas pada hari kedua setelah
premier film. Datang pesan baru lagi pada malam Jumat dari seorang kawan lama, “Kamu
sekarang sedang berada di mana? Apakah kamu bisa menonton Exodus besok bersama
saya?” Kemudian dengan cepat saya menawarkan kepadanya, “Pendekar Tongkat Emas juga
sudah ada di bioskop XXI Cipinang Mall. Bagaimana dengan tawaran saya, apakah
kamu menyetujuinya?” Kawan saya segera menjawab, “Tidak!” Kawan saya Bima hanya
menginginkan Exodus pada hari itu, karena Senin depan Bima sudah tidak akan bisa
menonton bioskop dalam waktu lama. Ia akan dikirim ke pelosok Sulawesi oleh
atasannya. Sabtu saya menonton Exodus bersama Bima. Selanjutnya saya berkata
kuat kepada diri saya sendiri dalam hati, “Senin besok saya pasti akan menonton Pendekar Tongkat Emas. Hyat!”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lebih
baik saya menonton Pendekar Tongkat Emas sendiri saja daripada harus merepotkan
orang meminta ditemani #nontonPTE, kawan-kawan yang lain masih sedang lembur di
kantor. Lagipula saya sedang ingin membaca buku baru sambil meminum kopi di
warung baru sekaligus menunggu bioskop dimulai, rencananya seperti itu. Semua
itu akan lebih leluasa apabila hal tersebut dilakukan seorang diri saja. Mencoba warung kopi
baru sambil membaca buku pun pada akhirnya saya lakukan setelah menonton Pendekar Tongkat
Emas. Ngomong-ngomong, saya merasa kecewa pada warung kopi baru ini</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;">—</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yang biasanya sering salah menuliskan
nama</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Calibri;">—</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">kali ini nama
saya ditulis dengan hampir benar, hanya salah 1 huruf saja, padahal saya
berharap mereka menuliskan nama saya dengan banyak kesalahan, semisal Sheraa dari nama Fela. Kan lucu.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ternyata
menulis dengan bahasa Indonesia EYD seperti di film Pendekar Tongkat Emas susah
juga, saya kurang ilmu dan kurang konsisten dengan penggunaan bahasa tersebut.
Sehingga saya mengacungkan jempol untuk penulis skenarionya dan para aktor yang sudah
berusaha keras melafalkannya dengan luwes dan apik.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dikarenakan saya menonton sendiri, saya menyempatkan diri untuk berfoto dengan <i>mbak-mbak</i> penjaga
studio... Biasanya saya jarang selfie ataupun meminta foto sealay ini... <span style="font-family: Wingdings;">:|</span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Wingdings;"></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Wingdings;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0OO83CS5N9arukJKD3kNswuODmQgL3qzXUuVXxwsY9Jo3ZFI_SjiianbzXdHVEY0dxSnlJeyrBUGQOSk0Qk3v7g0QTugMtX4lIO9hvviNgWdEmgyRl2Lo6Q3K5-N5c2Ga9pHxJZ3Iwzcq/s640/blogger-image--100660391.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0OO83CS5N9arukJKD3kNswuODmQgL3qzXUuVXxwsY9Jo3ZFI_SjiianbzXdHVEY0dxSnlJeyrBUGQOSk0Qk3v7g0QTugMtX4lIO9hvviNgWdEmgyRl2Lo6Q3K5-N5c2Ga9pHxJZ3Iwzcq/s400/blogger-image--100660391.jpg" width="400" /></a></span></span></div>
<div style="font-family: Wingdings; line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-12315950677122976402014-09-23T19:42:00.000+07:002014-10-02T16:33:03.098+07:00Failasufa Berbudi Baik Sekali<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtpC5lYpUtqzR66caCnAiJie6sJJP9s2ny6k_AKXvNuCfSWQ1UnAcjeibxRBdhKDjIbvMw0vK8cORZPlXrvickh_hO5qH1th8yQYy70Qs_X84-45DFTJ-QkKQGuGitICk4jpu-OrZ-6dbw/s1600/foto(6).JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtpC5lYpUtqzR66caCnAiJie6sJJP9s2ny6k_AKXvNuCfSWQ1UnAcjeibxRBdhKDjIbvMw0vK8cORZPlXrvickh_hO5qH1th8yQYy70Qs_X84-45DFTJ-QkKQGuGitICk4jpu-OrZ-6dbw/s1600/foto(6).JPG" height="400" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Calon Oil Painting sayah! Judulnya: The Collector</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: right;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 10.0pt; line-height: 200%;">| Failasufa Karima A.N.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="font-size: x-large;"><b>P</b></span>ada suatu masa sepasang sejoli
sedang dipadu bermesra di pinggir sawah sore hari. Terkadang angin sepoi-sepoi
mengganggu mereka sedikit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Herman dan Kancutnya</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tatkala seekor burung prenjak
membuang tai di atas bahu si Lelaki, percakapan kedua sejoli tersebut telah
pecah! </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Kamu itu ruwet! <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mbok </i>sekali-sekali simpel kayak cawat! Nyaman dan mudah dipakai.
Andaikan kotor tinggal cuci!” sentak si Lelaki sebal seraya memagut-magutkan kepalanya
ke telapak tangannya seperti burung dara mencocok biji jagung. Maka sang wanita
jengkel pula lantas menjawab, “Iya. Seumpama bolong juga bisa diganti! Saya
tidak mau sampean ada kesempatan untuk mengganti saya. Oleh karena itu, saya
tidak mau disejajarkan dengan kancut sampean!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Halah. Terlalu serius kamu itu
menanggapi omongan saya. Saya ini seorang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">gentleman</i>,
ambil satu tidak akan ganti dengan yang lain.” Si Lekaki mengelak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Bohong. Wong kancut sampean bukan GT
Man!” Sang wanita menangkis elakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Iya. Memang bukan. Cawat saya
Rider.” Akhirnya si Lelaki pun mengaku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Rider itu apanya Kamen Rider?” Dan pertandingan
ping-pong adu mulut kian tak karuan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Ga <i>e</i><i style="mso-bidi-font-style: normal;">ruh</i> dek! Sudah, kamu ganti nama sajalah! Biar saya mudah
melafalkan namamu. Kalau mudah melafalkan namamu, pasti saya lekas mengawinimu.” Si
lelaki melambungkan umpan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Mbahmu mas!” Lantas Si lelaki
mendapatkan smash tajam dari Sang Wanita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Lantas si lelaki megap-megap, “Sebentar
toh... belum apa-apa sudah ngamuk. Saya belum selesai mengutarakan perihal
sangat serius mengenai penggantian namamu,” jelas si Lelaki perlahan dan menjaga
intonasi tetap kalem. “Penggantian ini akan mencuatkan keuntungan-keuntungan
yang mungkin tidak kamu sadari. Satu, sudah saya katakan sebelumnya bahwa saya
akan mudah melafalkan namamu andaikata namamu lebih simpel lantas kita cepat
kawin. Kamu tahu toh aturan ijab qabul yang mengatakan bahwa sang mempelai
pria, yaitu saya sendiri, yang dibebani hafalan nama kalian, sang mempelai
wanita dan bapak mempelai wanita, menjadikan ijab qabul merupakan tugas berat!”
Ditegapkannya badan kekarnya dan ia tatap wanita yang matanya sudah nampak
seperti bola bekel siap memantul-mantul. Lanjutnya, “Dua, agar kamu menjadi
lebih simpel seketika itu juga dengan namamu telah diubah menjadi lebih simpel dan
tidak seruwet sekarang ini. Tiga... belum terpikirakan keuntungan ketiga dan ke
empat dan selanjutnya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Salah! Tiga... kamu itu bisu! Jadi
tidak akan bisa mengucapkan nama lengkap saya semudah apapun bentuk nama itu. Empat...
saya belum ingin kawin, serius! Dan sampean, mas Herman Tercinta, sudah tau itu
dari dulu!” Sang wanita kembali <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menyemash</i>
tajam!</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Lah, Tiga... kalau saya bisu, selama
ini saya ngomong sama kamu, pakai apa hayoh? Empat... ya siapa tau kamu sudah
berubah pikiran.” <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Smash</i> masih dapat
ditangkap namun ternyata umpan tersangkut ke jaring.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Lah, Tiga... pakai tubuh toh? Bersetubuh!
Pakai ngencuk! Lubangku dan anumu! Empat... saya belum mengubah pikiran saya.”
Sang Wanita ternyata masih kuat melakukan serangan balik. Tukikan tajam!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Lambemu dek... dek... Mengapa engkau
mengatai bahwa saya bisu?” Serangan masih bisa dihadang dengan keringat
bercucuran dan kaki pegal-pegal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Karena sampean ndak bisa-bisa
mengucapkan nama saya dengan benar! Hanya nama depan saja, Failasufa, tidak
pernah benar sekalipun.” Lantas si Lelaki pun kuyu tak berdaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Filosof kan artinya? Iya. Yang
penting artinya sudah nyangkut di kepala saya, tak cukupkah buat engkau, dek?
Sungguh-sungguh orang sepertimu, filosof, tukang mikir yang ribet!
Ngomong-ngomong ijab qabulnya orang bisu itu seperti apa ya?” ujar Si Lelaki
berusaha membelokkan pembicaraan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Entahlah mas. Coba saja cari di
google. Mungin sampean akan nemu.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Ternyata usaha si Lelaki berhasil.
Sang Wanita redam sejenak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Failasufa, Anak, dan Tuhan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Pada pertemuan kesekian selagi
sarapan di warung dekat sawah</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">—k</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">ali ini tak akan ada burung prenjak yang membuang tai di
atasnya, Sang Wanita membuka pembicaraan, “Sampean tahu tidak, kalau saya
antara pengen dan tidak pengen punya anak. Saya pusing memutuskannya.” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Mengapa harus pusing memikirkan?
Biarkan saja seterjadi-terjadinya. Terlalu banyak berpikir pasti akan memusingkan
kepala,” ujar si Lelaki seperti biasanya, berusaha menenangkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Justru itu! Saya membenci sesuatu
yang bergerak tanpa direncakan. Segala sesuatu harus dipikirkan aksi-reaksi,
sebab-akibatnya. Agar bumi ini tidak rusak! Oleh karena itu saya belum ingin
menikah dengan sampean,” geram Sang Wanita sembari menggebrakkan tangan ke
meja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Ya, kan kita bisa pikirkan setelahnya,
punya anak bisa ditunda.” Si Lelaki menjawab sambil menjumput mendoan di
piring Sang Wanita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Mengapa sampean ambil mendoan saya
lagi? Ambil sendiri sana!” sentak Sang Wanita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Di piringmu kan ada tiga, saya ambil
satu masih dua.” </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sembari mengunyah Si lelaki menatap wajah Sang Wanita, lantas ia menarik
lengkung bibirnya ke atas, matanya nampak bening berkaca-kaca, dan ia
melanjutkan mengunyah mendoan asyik sekali.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 12pt 0in;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Saya kepingin juga mempunyai anak,
bahkan banyak anak! Anak-anak yang banyak!” Ternyata Sang Wanita berhasil
diredamkan lagi oleh Si Lelaki. “Fasilitas yang dikasih Tuhan ini sayang untuk
tidak digunakan. Sel telur di ovarium dalam tubuh saya, akan terbuang percuma.
Juga sperma sampean mas! Akan mubazir juga! Akan tetapi, bumi ini sudah penuh
dengan manusia lantaran kita manusia selalu beranak pinak. Lagipula ya mas,
jikalau menunda anak setelah menikah, pasti nanti keluarga besar kita akan siap
menodong dengan pertanyaan, ‘kapan punya anak?’ Ya Tuhanku... Malas sekali saya
menjawabnya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Yasudah, besok saya saja yang
jawab.” Si Lelaki benar-benar berbakat menjadi pendengar yang baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Memangnya sampean mau jawab apa?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Masih belum tahu.” Si Lelaki masih menampakkan
wajah tersenyumnya yang mirip dengan senyum platipus. Ada kemungkinan Sang Wanita hampir selalu terenyuh tiap melihat senyum platipus kekasihnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Tertulis di akta kelahiran Si Wanita,
Failasufa, Failasufa Filsufi Failusufi Filsufa Failusufu Failasufi. Entah atas
wangsit apa bapak Failasufa menamai anak pertamanya dengan nama yang sebegitu susah,
panjang, dan aneh. Tidak ada yang tau. Dengan cara apa pula kami akan menanyai
mereka, wong Failasufa sudah piatu sejak lahir, dan lengkap menjadi yatim piatu
semenjak berumur 8 bulan lebih 18 hari. Seketika itu juga,si bapak menitipkan
bayi piatu itu ke adik perempuan si bapak, tepat sebelum beliau wafat. Si Bapak
hanya sempat melafalkan nama Failasufa, anak semata wayangnya, berulang-ulang
ke telinga adiknya. Mungkin adik si bapak itu salah dengar, bisa juga. Namun
adik si bapak yakin sekali bahwa arti nama keponakannya adalah Filosof. Mungkin
juga tukang tulis akta kelahiran saat itu sedang melamun ketika menuliskan nama
bayi Failasufa Filsufi Failusufi Filsufa Failusufu Failasufi. Itu bisa saja
terjadi loh! Akan tetapi entahlah, tidak ada yang tahu tepatnya bagaimana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">Failasufa memiliki mimpi yang sangat
mulia, ia tak ingin memenuh-menuhi bumi dengan bayi-bayi yang nantinya pasti
akan tumbuh besar</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">―</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">apabia Tuhan mengizinkannya. Satu bayi akan berkembang biak berkali-kali
lipat sedangkan luas permukaan tanah sudah mulai habis, bumi rusak, dan
kriminalitas telah bersimaharajalela. Failasufa tak tega mellihat keadaan
sekarang ini. Ia hampir tak mengizinkan calon keturunannya untuk meninggali dunia
yang kian fana. Namun di lain pihak, ia mengingingkan banyak anak, untuk meneruskan
pewarisan dari gen dan produk pemikirannya yang siap ditanamkan pada
anak-anaknya nanti. Manusia memang sudah diciptakan sepaket dengan egoismenya
yang tinggi. Herman apalagi. Dia pemuja Failasufa dan ingin memperbaiki
keturunan. Ia sadar bahwa ia adalah lelaki yang kurang pandai di luar bidang pekerjaannya dan penurut sehingga ia
membutuhkan sosok Failasufa yang tangkas dan cergas sebagai betinanya dan induk bagi anak-anaknya
kelak. Ia tak mampu membangun keluarga apabila betinanya adalah seorang wanita yang penurut pula.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Sampean kerjanya masih nanti toh? Kita duduk
dulu di depan ya,” tanya Sang Wanita. Si Lelaki menjawab iya dengan nada yang
sangat nurut. Diskusi mereka lanjutkan di lincak depan warung. Kebetulan saat
itu warung sedang sepi, sehingga mereka masih leluas berbicara. Mereka sudah
biasa dengan adanya simbok di balik warung tersebut manakala mereka asyik
memperbincangkan hal-hak tidak umum ngalor-ngidul. Kemungkinan besar simbok
turut mencuri dengar tetapi tak apalah, wong simbok ini berbicara jika perlu
saja, bukan tipe penggosip.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Sampean tahu tidak,” hampir selalu
Sang Wanita yang memulai pembicaraan, “andaikata saya punya banyak anak, pasti
nanti saya akan terlalu cinta kepada anak-anak saya. Saya takut, cinta saya
pada Tuhan bergeser karena kehadiran cinta pada anak di hati saya. Nanti Tuhan
cemburu. Sampean tahu tidak, saya pernah membaca bahwa anak adalah titipan
Tuhan dan merupakan godaan cinta hambaNya untuk Tuhan. Sehingga anak, istri
atau suami adalah godaan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Kamu itu ngomong opo toh dek.. Wong
kamu saja sudah berbuat zina sama saya, masih berani ngomong cintamu ke Tuhan?
Ngayal kamu!” Si Lelaki sudah mulai menimpali pakai otaknya yang jarang sekali digunakan,
yang terkadang ucapannya ada benarnya juga tapi jarang sekali benar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Loh, justru itu. Saya ini hina dan
mengakui kehinaan saya ini sehingga saya sadar dan kepingin tobat. Dan saya
mengizinkan sampean berlaku binatang kepada saya, menunjuk-nunjuk tubuh saya
sekeinginan hati sampean adalah agar sampean makin cinta sama saya. Lah lantas
kalau cinta sama saya, mengapa?" Sang Wanita membenarkan poninya yang jatuh hingga depan mata mengganggu pandangannya. Sedangkan Si Lelaki mulai menggoyang-goyangkan kedua kakinya yang menyilang, ke depan dan ke belakang. Sang Wanita berkata lagi, "Ya berlanjut perlahan bisa mempelajari cinta
kepada Sang Pencipta saya. Saya yang menurut sampean ini indah, Pencipta saya
pasti lebih indah dan patut sampean cintai. Mengenal cinta kepada Tuhan itu
paling mudah dari mencintai ciptaanNya yang paling ia cintai. Bagaimana enaknya
saya, bagaimana enaknya ngencuk. Cinta sama saya toh? Enak kan ngencuk sama
saya? Ngencuk dan saya adalah sama-sama ciptaan Tuhan. Jadi pasti Tuhan Sang
Pencipta saya dan ngencuk itu sendiri pasti lebih indah dari hal-hal tersebut.
Ngerti maksud saya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Tapi kan sebaiknya kita halalkan
dulu...” rajuk Si Lelaki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Kan sudah saya bilang tadi,
andaikata kita nikah pasti nanti datang berondongan pertanyaan ‘kapan punya
anak’. Wong saya saja belum beres memikirkan cinta saya sama Tuhan, kok sudah
mau sampean isi dengan cinta saya ke anak. Saya ini sudah cinta anak saya
bahkan sebelum mereka lahir! Saya tidak bisa menghindari andai anak saya
benar-benar lahir ke dunia ini, saya pasti akan cinta mati pada mereka.” Kali
ini diremasnya lengan Si Lelaki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Cintamu ke anak sesungguhnya bisa
direm sedikit-sedikit, agar tidak keterlaluan cintanya. Janganlah kaku
begitu... Cepat patah nanti kamu, jadilah seperti karet, fleksibel,” kata si
Lelaki sembari berusaha melepaskan tangan kekasihnya yang makin mengencang di
lengannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Kalau saya ngerem-ngerem cinta ke
anak, nanti saya dibilang ibu yang tidak becus, tidak totalitas, tidak ikhlas
ngurus anak! Saya ndak mau seperti itu!” ujar Sang Wanita sudah kembali
meletakkan tangannya di atas kedua pahanya namun masih dengan mimik muka
serius.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Sebentar dek... saya kepingin tanya
sesuatu, kok sepertinya ada yang mengganjal sedikit. Kamu cinta sama saya toh?
Kok kamu tidak takut dengan cintamu ke saya?” tanya Si Lelaki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Mana pernah saya bilang bahwa saya cinta
sampean? Tidak pernah toh?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Lah, terus kamu mau menerima
perlakuan kebinatangan saya dan engkau sambut dengan kebinatanganmu pula, siang
malam semau saya, kok kamu mau? Apa itu bukan termasuk pertanda bahwa kamu
cinta saya?” Si Lelaki mulai gelisah. Ternyata dengan menggunakan otak, Si
Lelaki bisa dibuat gelisah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%;">“Siapa bilang? Persetubuhan adalah
salah satu bagian dari pengejawantahan cinta pada Tuhan. Lagipula saya tidak
selalu mau melayani sampean, kadang saya juga menolak. Sesungguhnya saya perlu
dengan sampean,” Sang Wanita berhenti sejenak mengatur nafas, lantas berlanjut,
“Sampean itu punya gen bagus. Hidung mancung, rahang tegas, perangai kuat di
luar namun lemah terhadap saya, badan tinggi gagah. Pantas sudah untuk anak
saya besok. Sampean tak perlu pintar-pintar amat. Kecerdasan adalah gen bawaan
dari pihak ibu, yaitu saya. Dan yang pasti sampean itu bisa diajak ngomong
ngalor ngidul, dan yang terpentingnya adalah isi kepala sampean.” Si Lelaki
hanya manggut-manggut seolah mengerti. “Isi kepala sampean itu kalau
dianalogikan mirip seperti lahan subur bagi saya sehingga saya mudah menanami
isi kepala sampean</span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;"> yang agak tolol itu―nanti juga sampean jadi
pintar kalau saya rajin menanami isi kepala sampean lantas memanennya. Yang
kurang itu pagar di kepala sampean.” Si Lelaki tengah menyilangkan tangan di
dada. “Isi kepala juga perlu dipagari agar tidak kebablasan. Nah, besok pasti
sampean bisa menjadi bapak pintar bagi anak-anak yang siap dipintarkan juga.
Saya mau anak-anak saya besok pintar-pintar dan ganteng-ganteng dan lahan di
kepalanya juga subur-subur mirip sampean sehingga mudah pula ditanami dan
dipagari. Itu semua diperlukan agar mereka penerus gen-gen baik kita, dan tidak
pasrah begitu saja sehingga menjadi makhluk yang sekelewat belaka.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Lah,
gimana toh? Katanya ndak kepingin punya anak...” Si Lelaki sedikit memajukan
badan dengan tetap menyilangkan kedua tangannya di dada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Tapi
juga kepingin punya anak! Ingat itu. Guna meneruskan bibit-bibit yang bagus,
bisa jadi orang bener. Sudah terlalu banyak orang tidak bener di dunia ini.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Alah
dek... dek... Memang kamu sudah berbuat baik apa sama Tuhan?” Si Lelaki
berusaha mematahkan argumentasi Sang Wanita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Lah,
saya kan sudah membantu sampean mengenal Tuhan toh? Besok-besok niatiah dan
rasakan kemasyukan akan Tuhan ketika sedang ngencuk sama saya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Baru
juga kamu kenalkan Tuhanmu sebentar kepadaku dek...” Sekarang Si Lelaki
merebahkan punggung ke dinding warung belakang lincak seraya menatap kosong ke
depan. Seekor belalang terbang berlalu di depannya. “Yasudahlah dek... Semoga
perang dunia ke empat segera pecah. Dan banyak orang mati bergelimpangan di
permukaan bumi lantas bumi dengan sendirinya memakan mereka―biar kita tidak
perlu repot. Manusia memang membutuhkan regenerasi. Dan saya mendoakan agar mereka
yang mati pada perang besok adalah manusia-manusia sampah masyarakat. Populasi
manusia di dunia berkurang, lantas kita dapat beranak pinak sepuasnya. Namun,
andaikata kita termasuk korban perang yang mati, yasudahlah tidak apa-apa.
Artinya Tuhan tidak suka kita berlama-lama hidup di dunia, alias kita kurang
berguna atau telah menjelma menjadi sampah masyarakat. Yang kuat yang bertahan,
yang lemah kalah, musnah! Seperti zaman <i>t-rex</i>!” Sebelum Sang Wanita sempat
membuka mulut siap-siap akan menebas kalimatnya, Si lelaki melongokkan
kepalanya ke belakang dan berteriak, “Simbok... Kopi hitam satu lagi ya mbok...
Terima kasih.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Tumben
sampean pinter mas.” Sang Wanita menoleh ke Si Lelaki. “Akan tetapi mas, kalau
semua kuat jadi tidak seimbang dong dunia ini. Tak ada sosok lemah. Tak ada
yang kalah. Tak ada yang di bawah dan jadi bawahan. Semua maunya jadi yang di
atas dan jadi pemimpin.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Sesungguhnya
dek, kamu sungguh-sungguh harus berganti nama menjadi yang lebih simpel.
Mungkin Susi Berbudi Baik Sekali cocok untukmu,” usul si lelaki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Nanti
saya pikirkan mas. Saya sudah punya rencana nama untuk anak-anak kita nanti.
Empat anak. Masing-masing menyandang nama Barat, Timur, Utara, Selatan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Baiklah
dek. Kamu kepingin punya anak empat, saya kabulkan dan semoga Tuhan juga
kabulkan. Jadi, kapan kita akan buat anak lagi?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Sampean
sudah pernah saya buat orgasme berapa kali?” tanya Sang Wanita masih dengan
nada kalem.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Berapa
ya, mungkin berkali-kali. Saya lupa,” jawab Si Lelaki jujur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Nah,
enak kan? Rasanya juga sama saja. Masih ingat rasanya? Begitulah rasa cinta.
Pengejawantahan akan cinta kepada Tuhan bisa sampean rasakan apabila sampea mau
merasakan. Nikmatnya itu, jauh di atas klimaks. Super klimaks. Klimaks pangkat
tak terhingga tiada tara. Ngerti maksud saya? Saya sudah mendapatkan orgasme berkali-kali
dari sampean. Jadi, kita impas!” Segelas kopi bersama simbok datang ke lincak.
Simbok menaruh gelas. Si Lelaki mengucapkan terima kasih, lantas simbok masuk
lagi ke warung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Lantas?”
tanya si Lelaki melanjutkan obrolannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Yasudah
begitu saja. Saya kan mau tobat, mosok sampean mau tarik saya ke perzinaan
lagi? Ndak boleh itu,” ujar Sang Wanita keras.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Kalau
begitu, kita nikah saja.” Si Lelaki kembali merajuk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Sampean
belajar dulu mengeja dan menghafal nama saya kata perkata dengan benar. Kan
ijab qabulnya orang bisu, bisa ditulis. Sampean latihan nulis nama saya
sajalah. Nanti lama-lama juga bisa melafalkannya. Sampean hanya perlu sedikir
rajin dan sedikit menanggalkan sebentar ketololan sampean.” Sang Wanita sudah
mulai ketus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Saya
tidak bisu, dek!” Si Lelaki membantah. “Kamu ganti nama dulu sajalah yang lebih
simpel, biar kamu sekalian jadi orang yang tidak ruwet begini. Nanti saya
hafalkan nama lengkap barumu. Sungguh!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Yasudah,
saya akan ganti nama yang lebih mudah,” jawab Sang Wanita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Kapan?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Nanti.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Iya.
Kapan tepatnya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Kalau
saya sudah mendapakan hidayah berikutnya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Kapan
itu?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Saya juga
tidak begitu tau, wahai kangmas Herman Tercinta.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Lantas
kapan saya juga bisa ngencuk sama kamu dek? Biar saya bisa cinta sama Tuhanmu<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a> dek!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Sudah
saya bilang, kalau saya sudah mendapatkan hidayah berikutnya! Sampean itu, yang
dipikir ngencuk melulu. Pikir sana, hafalkan nama lengkap saya!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Iya.
Nanti.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Kapan?”
Sang Wanita balik bertanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Kalau
saya sudah mendapatkan hidayah.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">Failasufa
membalikkan badan dan melenggang pergi. Herman meneriakinya, “Kamu habis baca
buku apa kok tiba-tiba jadi begini?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">“Bona
dan Rong-Rong!” jawab Failasufa sekenanya tanpa menoleh seraya meneruskan langkah
kakinya. Lantas ia tersandung batu dan jatuh. Duh terdengar pelan keluar dari
mulutnya. Belalang yang tadi terbang di depan Herman, kini berganti terbang di
depan Failasufa. Andai si Belalang dapat bicara, ia akan berkata, “Hihi” dan
mengumbar senyum mengejek.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;">SELESAI</span><br />
<br />
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="font-size: x-small;">NB: Ini cuma cerita fiksi loh. Saya memakai nama saya sendiri sebagai tokoh karena kepepet. Butuh banget nama Failasufa karena artinya Filosof, dan rada ribet diucapkan. Sebenarnya cerita ini muncul karena kawan saya sering tidak bisa melafalkan nama saya Failasufa, dia salah melulu dan dia bilang, nama susah saya itu susah juga waktu untuk ijab qabul. </span></span></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--></div>
Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7459262878289470175.post-22018179561813921242014-09-19T10:50:00.001+07:002014-09-19T10:50:50.978+07:00Way to Propose<div>E: "What do you expect from a woman?"</div><div>W: "A tree in her."</div><div>E: "Why?"</div><div>W: "A seed can be fertilized and grow to be a tree."</div><div>E: "Then i shall grow a tree on me."</div><div>W: "So, lets see."</div><div><br></div><div>Here we go...</div><div><br></div><div>E had plant a seed on her head and it grew be a little tree. </div><div>And W: "Would you like to be my tree in a vow, My little E?"</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFDbH7Zs5dDUNbDsb6ugtPfSooBnCVi3sqzhU4MfLHT-ebG9oYIYBIqHtNNEn8zWQVoflyqdccYXCOxOIdYC0dtqCZvTJsGPXPRRb2pDefDWxDhJOc3xAC6WDvmRRwoPrViTmOymcz_jM0/s640/blogger-image--172594024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFDbH7Zs5dDUNbDsb6ugtPfSooBnCVi3sqzhU4MfLHT-ebG9oYIYBIqHtNNEn8zWQVoflyqdccYXCOxOIdYC0dtqCZvTJsGPXPRRb2pDefDWxDhJOc3xAC6WDvmRRwoPrViTmOymcz_jM0/s640/blogger-image--172594024.jpg"></a></div><br></div><div>My doodle with gouache water colouring... Floating my fingers.</div>Failasufa Karima A.Nhttp://www.blogger.com/profile/03479993540844340511noreply@blogger.com0