Kamis, 24 April 2014

Weak Weak Weak dalam WkWkWk

Kali ini saya akan menjelaskan mengenai hubungan weak dan wkwkwkwkwkkw.


Mereka sebenarnya saudara seibu sepersusuan, weak dan wkwkwkwkwkwk.
Weak weak weak adalah kepanjangan dari tertawa jenis wkwkwkwkwkwkwk.


Weak weak weak adalah wkwkwk.
Ada weak dalam tawa.


Selamat pagi dan sampai jumpa!





Eniwey, udah cukup satir belom ada wk dalam weak?

Rabu, 23 April 2014

Antara Introvert dan Ekstrovert


Orang berkata bahwa saya seorang ekstrovert karena luwes bergaul.
Saya berpikir bahwa saya seorang introvert.
Orang berkata bahwa saya aneh. Dan saya setuju. (Aneh dalam hal, pola pikir dan mmm.. Nyentrik mungkin ya...)


Ekstrovert dan introvert hidup berdampingan dalam tubuh saya. Mereka damai tinggal di dalam saya. Saya kan seorang pembosan. Jika saya lelah meng-Up energi dari dalam diri sendiri, maka saya bergabung dengan gerombolan lain untuk memperoleh energi dari luar, yaitu keramaian sekitar. Saya senang berada di keramaian yang mana saya tetap bisa menyelami diri saya sendiri sembari menikmati kegiatan para manusia sekitar. Cara mereka berbicara dan menyampaikan sesuatu, cara tertawa, cara mereka mengedipkan mata, bahkan cara mereka buang gas.


Kadang obrolan-obrolan ringan, remeh temeh, cetek dangkal, dan ga mutu, ga penting (contohnya obrolan dengan topik percintaan, oh people... Do we need to talk about love everyday? Don't you feel... tired, do you?) juga penting untuk istirahat, tidur, duduk, kemudian menatap jendela tak bertirai, menghirup nafas sejenak lalu menghembuskannya perlahan. Tapi alangkah memuakkannya jika tiap hari istirahat, tidur, dan duduk terus, bukan? We need something new! Butuh tantangan, berjalan lalu berlari pelan atau pun cepat. Trus mati. Udah. Ketemu deh sama malaikat sama Tuhan (kalau diizinkan). Selesai. Loh?


Oke. Well, sebenarnya saya mau menceritakan tentang pertentangan batin saya. Ehalaaaahhh... Jadi begini, gerombolan manusia tempat saya bergaul ini, orang yang baik-baik hatinya. Sangat baik. Sungguh baik. Dan saya cinta pada mereka. We should in love, right? Yeah.. Jadi hati saya cinta mereka, tapi sebagian dari saya tidak. 



Selasa, 22 April 2014

I Do Not Like To Talk With You

"Why do you bring a book when you both will buy batagors?" Mr. D asked.
"I never like waiting. So, I bring a book. I read it. Finished."
"And how about me?" Miss A asked.
"Oh. I do not like to talk with you too much. So, you can bring your book too. Or, how about your smartphone?"


That day, Miss A bought batagors with me and my book and her smartphone.

Selasa, 15 April 2014

Sempurna?

Tak ada sesuatu satu pun yang sempurna.
Salah sekali!
Tak perlu kau sesali berlama-lama.
Terima realitas sajalah. 
Pembelajaran sajalah.
Asal jangan salah berkali-kali sajalah.
Yang sudah menjadi salah,
sebaiknya dipikirkan selanjutnya sajalah,
apa yang bisa dipermak untuk mengurangi dampak salah tadi.



Saya kasih kamu kembang mawar!

Tak Pernah Tak Salah

Manusia tak pernah tak salah. Asal tak keseringan salah saja.
Maka maafkanlah manusia yang tak keseringan salah.
Dan tak usah terlalu usaha untuk memaafkan manusia yang keseringan salah.
Dan maafkanlah diri sendiri yang tak keseringan salah.
Hati-hati andaikata diri sendiri keseringan salah.
Nanti Tuhan, Tuan, dan Nona sendiri jengah!


Selamat pagi. Kopi. Susu kedelai. I love you!

Rabu, 09 April 2014

Selasa, 08 April 2014

My Friends is My Scanner!


I adore him. Namanya susah euy. Abimanyu bla bla bla.
Why do I adore him, so much? Too many reasons, too many words, to write why i adore him.



"Kok kowe saiki kuru sih, Nyu? Biyen kan lemu kyok aku."
"72 kg. Terus 62 kg. Terus sekarang 56 kg. Coba ga usah makan daging sebulan kamu, Fel.. Kurusan!"



I trust him till now.



Abimanyu, dkk dari Jogja sampai guest house Pekalongan jam 01.00 A.M. Perjalanan mereka cukup jauh juga, kira-kira 6 jam. Saya datang dari Jakarta sudah sampai guest house satu setengah hari sebelumnya. Saya sudah ngantuk sekali malam itu, dan tertidur-tidur menunggu mereka. Paginya kami harus ke akad nikah Ukie & Rizal pukul 06.30 A.M.!
What a life! Akad nikah came so early there!



Gerombolan akad. Dion dan Agung belom mandi. Akadnya Ukie & Rizal, mereka dengerin akadnya dari dalam mobil karena masih kumel. :)))))


Abimanyu dkk datang, saya melek ke pintu pagar, ngasih spot saya, mereka masuk, dan saya ingin tidur lagi.



01.15 A.M. 
Ketika sudah membagi tempat tidur masing-masing. Dan tugasku selesai, dan saya ingin tidur lagi!
"Fel, piye toh? Udah lama ga ketemu, malah kamu tinggal tidur!" protesnya.
That was so sweet... =.}
Dan saya pun seketika setengah melek mendengarkannya ngoceh.
"Aku jarang ketemu cewek. Tiap hari, kantor-rumah, ga ketemu cewek sama sekali!" katanya yang lagi LDR-an sama ceweknya di ibukota.
Dan kemudian kami tidur pukul 02.00 A.M. setelah Abimanyu dan Dion selesai ngoceh kanan-kiri.


Ukie & Rizal yang berbahagia akhirnya sah! Sah! Sah!



Kami bahagia, di acara pesta bahagia kawan kami, dan kami berbahagia atas hidup masing-masing. Bertemu kawan lama dan kawan baru yang membahagiakan. Esok pasti kami akan berjumpa lagi.



Kala saya jatuh cinta, pasti Abimanyu tau, karena saya cerita.
Kala saya patah hati lagi, pasti Abimanyu tau juga, karena saya cerita.
Abimanyu hampir selalu tau, mana lelaki yang baik buat saya, mana lelaki yang pantas saya tinggalkan.
Dan Abimanyu pula yang selalu, "Jangan ngomong lagi sama dia! Hapus semua, delete, blokir!"
Dan saya pada akhirnya mengikuti saran Abimanyu.
"Gimana? Lega kan?" tanya Abimanyu.
"Iya. Lega," jawabku.



Suatu ketika, saya hanya akan memutuskan mengawini lelaki yang saya cintai, jikalau kawan-kawan sahabat-sahabat saya, dan pasti keluarga saya (kayaknya lampu hijau dari pihak keluarga lebih gampang daripada lampu hijau dari kawan saya), memberi lampu hijau pada hubungan kami. I trust them. I also trust myself. But when i fall in love, my eyes become blind. So, i let my friends help me scan everything. My friends is my scanner!



Silent Moment

To the lonely road, lonely myself, lonely soul...


I walked across an (empty) city.
I knew the pathway like the back of my hand.
I felt the earth beneath my feet.
Sat by the air, the sound, the sunny verandah, and the fallen light on my book,
and the children, and it made me complete.
I seized every details freely, without someone i knew behind my back.
It felt like a bird.


PEKALONGAN IN MY HAND.
#pattern #sneaker #pedicab

#fence #gate pagar rumah kami selalu terbuka, kami rumah yang cukup ramah. Welcome home :)

02.00 P.M.

Laughter!

Happy Children

On the gutter, a poorly leaf

Lines of Bottles And Cigarettes

Akik

80an-90an

I love people and i hate other people, not so many, when i was a lonely ranger!

Tend to be loners, though I can also be very social.

Senin, 07 April 2014

I'm In Love With A Stranger

“You will remember this day, because I am a stranger. If you know my name, I am no longer stranger.”
~stranger (ngutip dari twittnya @aMrazing



Dan kemudian, saya tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan kesekian, kepada orang yang bernama,
Hendra.



"Mas, punya sisir?"
"Enggak."
"Kok enggak? Gimana sisirannya? Rambutnya kan gondrong."
"Oh, tinggal digini-giniin doang," lalu ia menyibak-nyibak poninya ke atas ke samping dan puk-puk, rapi seketika. WOW!



Satu kali ketemu, kukira engkau orang yang menyeramkan...
Dua kali ketemu, engkau orang yang menyenangkan...
Tapi saya masih biasa saja.
Tapi sebenarnya saya membatin, engkau lumayan manis juga lama kelamaan.



Terakhir ketemu, ketika engkau sedang bekerja sebagai seorang fotografer, tiba-tiba, mata saya selalu mencari sosokmu. Susah kutemukan. Karena penuh orang berlalu-lalang di acara resepsi Ukie & Rizal.
Abimanyu, Dion, dan mas Beng-Beng mengajak kami pulang. Acara resepsi selesai, foto-foto alay kita selesai.
"Nyu, masnya tadi ilang... Aku belom liat lagi... Yah, kita udah mau pulang aja..." kataku kepada Abimanyu.
dan ketika kami pulang ke arah pintu keluar, tiba-tiba, sosoknya datang dan menuju ke arahku, ia bertanya,
"Pulang?"
Aku hanya mampu menjawab dengan mengangguk-angguk kikuk. Abimanyu pun tertawa terpingkal-pingkal.
Dan setelah itu, saya tak bertemu denganmu lagi.



Serendepity!
Jadi, kapan kita ketemu lagi?
Bahkan saya tidak tau kontakmu.




Eniwey, baju saya masih untuk ke kondangan Ukie & Rizal masih muat dong... 




Thank God, I'm in Love, again. :)

Mabuk




Mabuknya orang, biasanya mabuk bir.
Mabuknya orang, tentu membawa alasan masing-masing.
Mabuknya orang, kadang beramai-ramai juga kadang sendiri.
Mabuknya saya, mabuk kopi saja.
Karena sepertinya rasa bir itu tidak enak.
Mabuknya saya, tentu juga membawa alasan saya sendiri.
Mabuknya saya, kadang beramai-ramai juga kadang sendiri saja.



Semua mabuk itu sama rasanya (sepertinya).
Mabuknya saya, cuma ingin membobrokkan badan, perut mules, muntah-muntah, capek,
lalu pada akhirnya tergelepar tidur di gulungan selimut yang empuk.
Karena mabuk dan puyeng, saya membayangkan kebobrokan punggung dan perut ini parah sekali dan nyaris mati, lantas saya tidur saja di gulungan awan. Khayangan.
Karena mabuk dan puyeng dan badan bobrok,
badan bobrok, ya sakit.
Sakitnya badan lebih prioritas ketimbang sakit yang lain-lainnya.



Sekian dan terima kasih.
Saya suka kopi.
Oiya, mabuknya saya terkadang disertai dzikir.
Saya suka mabuk.

Sabtu, 05 April 2014

H-2 My Bestfriend's Wedding

Edisi kondangan Luki & Rizal

Kegasiken (datang H-2) emang tujuannya sekalian ngilang kulineran sendirian (uyeah, lonely ranger!) and i feel so cool, because of mbecak and walking around nyari ATM disebabkan duit kas saya habis.


Hari pertama:
Dari Jakarta jam 6.30 sampai pekalongan jam 11.30 via Tawang Jaya. Dijemput dan gluntungan serta dikasih makan oleh keluarga Luki yang ramaaaah sekali dari siang sampai malam. Seperti sudah kenal saya lama. Lantas saya dipakani habis-habisan! Seperti ternak yang akan disembelih besoknya. :O 
Apa tidak cukup bahagia saya? Yang tentu dikemudian hari saya akan gelisah apakah baju kondangan saya tetap akan muat untuk saya pakai lusa?


And i met this beautiful lady,
She is very hyperactive little girl. Five y.o.


Malamnya saya menjelma sebagai guru play group. :| Bermain buaya-buayaan singa-singaan lempar-lemparan pigsut dan tebak-tebakan nama buah. Tentu saja saya pemenangnya. Saya kan keren! 


Malamnya keluarga Rizal Bayu Ramadhan yang akan menginap di guest house baru saja tiba. Maka pulanglah saya menemui mereka sekalian ke guest house tempat bermalam saya. Dan saya perempuan sendiri bersama 5 lelaki fotografer yang baru saja saya kenal. Tentu beda kamar tetapi satu rumah. Keluarga Rizal di rumah yang lain. Sebelah saya. Well, saya kurang bisa tidur nyenyak karena tidak ada selimut. Haha. Posisi pewe tidur saya paling enak ya emang di dalam selimut.
Ciao!


Hari kedua adalah hari kuliner 
Sop buntut goreng, warung Sop Buntut Bu Leman Pekalongan. 38k seporsi. Buntutnya digoreng dan kuahnya dipisah. Dijamin enak! Wong saya ke Pekalongan juga ngincer ini atas rekomendasi Mia. Keluarga Mia dari Jakarta ke Pekalongan naik mobil lalu balik Jakarta lagi cuma untuk makan Sup Buntut Bu Leman Pekalongan ini.

Lanjut masih di jalan yang sama. Ada Soto tauto. Mantab kuahnya kentel! Daging sapi juga lemak-lemak berceceran di kuah kentalnya, dan ditambah sedikit bihun dan daun bawang. Yummy.
15k saja cukup. Soto Tauto depan PPIP

Berlanjut dengan jalan-jalan sendirian ke alun-alun nyari ATM sekalian nongkrong baca novel sambil minum-minum (susu kedelai ah!) di pelataran masjid di alun-alun (di alun-alun pasti ada masjid!) Sesekali mendengar suara-suara anak tertawa. Terdengar menyenangkan bukan? Pasti! Karena saya senang dikelilingi suara-suara anak sedang berlari ke sana kemari cekakak cekikik.




Selasa, 01 April 2014

Maulin Ni'am


LELAKU RINDU


Cinta tak melihat apa rupa persembahanmu
tak mendengar fasihnya bujuk rayu
tapi kesungguhanmu menjalani lelaku Rindu

Biarlah kerinduan itu memandumu
niscaya Dia sendiri yang akan membuka
lapis demi lapis tirai ketidaktahuanmu
mengeja alif ba ta ayat-ayat cinta

Hati para perindu serupa busur
meregang ditarik kencang
Tak sabar mengantar cinta 
Menjumpa wajah Kekasihnya

Apakah kau mengira
Kekasih membiarkan kita
mengumbar cinta tanpa mengujinya?!
Maka diciptakanlah ruang dan masa

adakah rasamu tetap sama
ketika kekasihmu berjarak jutaan tahun cahaya
ataukah rindumu kan berlalu
bersama tergelincirnya waktu

Beruntunglah kamu
Beruntunglah kamu
Beruntunglah kamu
Yang merasakan rindu
meski belum pernah bertemu

Wahai para perindu
ruang dan waktu menyimpan rahsia
jika Rasa itu hadir seketika
jangan kau tunda sedetikpun menyambutnya

Bukan rindu namanya
jika tak mampu membuat sesak dada
dan kau tahu pasti sesak itu bukan kesedihan
bukan pula kebahagiaan
atau justru sekaligus keduanya.

Wahai para perindu
dengarlah aku bersaksi
tiada tuhan selain Cinta
dan kerinduan adalah kekasihnya
Cinta, agamaku
Merindu, syari'atku

-Kota sejuta romansa, bulan Maulid 1435



"Pantesan kowe ngefans," celetuk Dias.

Iyo.
Raiso tak gapai.
Soale duwur banget.
Aku nginguk-nginguk seko jeding kamar mandi, via genteng koco.
Mas Ni'am bulan neng langit.
Sik permukaane bocel-bocel juga.
Tapi seko adoh nampak indah.
Kadang bunder purnama.
Kadang bunder setengah.
Kadang sabit celurit malaikat.
Tapi aku seneng ndelok bulan,
apapun bentuke.
Nerangi malam sik tanpa matahari.

Jejak Bagi Para Pecinta


"Aku merindukanmu,
Bersamamu di tempat itu,
Membaca buku favorit kita
Atau mungkin hanya kesukaanku saja?
Atau sekedar duduk di situ berdiskusi soal penulis favorit kita
Atau hanya kesukaanku saja?

Terkadang muka serius ketika bicara soal uniknya karya Sutardji Calzoum Bachri
Atau muka lembut nan romantis sesederhana puisinya Sapardi Djoko Damono
Atau muka mengkeret seruwet karya Taufik Ismail
Atau jika sudah mulai bosan maka kita akan bicara soal karya-karya Ahmad Tohari,
Atau Umar Kayam, Najib Kailany, atau karya konyol bin ajaibnya Sudjiwo Tedjo
Atau kritikan bernada serius dan sarkasme ala Cak Nun
Atau mungkin kita akan beralih ke zaman dulu
Bercerita soal isi buku Raffles, sampai ke buku Api Sejarah"

Oleh Yosi Mutiarni

Dan, saya merespon sebagai pengembangannya...


Kapan kau akan mulai membicarakan karyaku? 
Bukan hanya karya-karya orang lain saja yang kau baca.
Aku ingin karyaku kau bicarakan juga seperti kau membicarakan mereka, 
begitu antusias...

"Maka berkaryalah hai anak muda," jawabmu.

Aku ingin meninggalkan jejak bagi para pecinta.
"Beri kami bahan untuk bicara," tambahmu.

Kami?

Oleh Failasufa Karima A.N.